KUNINGAN – Dukungan akar rumput Partai Demokrat di Kabupaten Kuningan mulai bergeser. Sebanyak 23 pengurus anak cabang (PAC) tingkat kecamatan diklaim telah mengalihkan dukungan kepada pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Dian Rachmat Yanuar – Tuti Andriani dalam Pilkada 2024.
Padahal, sebelumnya Partai Demokrat secara resmi telah menyatakan dukungan kepada pasangan M. Ridho Suganda – Kamdan. Pergeseran ini pun memanaskan dinamika Pilkada Kuningan menjelang tahapan krusial.
Salah satu pengurus PAC Demokrat, Nina Nuzuluriyah, menyatakan langkah ini diambil atas dasar pertimbangan yang panjang. Ia mengakui adanya miss komunikasi dengan struktur DPC sejak awal tahapan Pilkada dimulai.
“Koordinasi itu ada, tapi tidak menyentuh substansi. Kita tunggu arahan, tapi tidak jelas. Jadi kenapa kami memilih jalan ini, tentu ada banyak faktor,” ujar Nina saat bersilaturahmi ke Posko Pemenangan Amih Tuti, Selasa (9/9).
Ia menambahkan, meski keputusan resmi partai mendukung Ridho-Kamdan, dirinya dan sejumlah PAC tetap menyatakan sikap politik pribadi, dan siap menanggung konsekuensi dari internal partai.
“Kami sudah siap dengan segala risikonya,” tegasnya.
Menurut Nina, ketertarikannya kepada pasangan Dian-Tuti, khususnya Tuti Andriani, muncul setelah diskusi dengan tokoh dari DPP Partai Demokrat yang berasal dari Kuningan, yaitu Abdul dari Ciawigebang.
“Saya tertarik ke Amih Tuti, bukan ke Pak Dian. Dan yang mengajak saya orang DPP,” ungkap Nina, blak-blakan.
Menanggapi dukungan tersebut, bakal calon wakil bupati Tuti Andriani mengaku terkejut sekaligus bersyukur atas silaturahmi yang dilakukan sejumlah pengurus PAC Demokrat.
“Saya tidak menyangka mereka datang dan menyatakan dukungan. Tapi kami sambut baik dengan semangat membangun Kuningan bersama,” ucap Tuti.
Ia menekankan, persoalan internal partai bukan menjadi domain timnya, dan menyerahkan sepenuhnya dinamika tersebut kepada pihak terkait.
“Yang penting, kami fokus pada semangat kolaborasi. Soal internal mereka, saya tidak tahu dan bukan ranah kami,” ujarnya.
Tuti juga membuka kemungkinan bahwa jumlah dukungan dari PAC Demokrat bisa bertambah dalam waktu dekat. Saat ini, dari 23 PAC yang menyatakan dukungan, baru 15 yang hadir secara langsung.
Pergeseran dukungan di tingkat akar rumput ini menambah dinamika baru dalam Pilkada Kuningan. Selain mempertanyakan soliditas internal partai, situasi ini juga mencerminkan bahwa pertarungan politik tidak hanya berlangsung di level elit, tetapi juga di basis struktur. (ali)
