KUNINGAN – Kritik yang dilontarkan LSM Prontal terhadap kondisi Bank Kuningan dan sejumlah kebijakan pemerintah daerah menuai respons keras dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Asep Hermansyah, Komandan Komando Inti (Dankoti) dari sebuah organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Kuningan. Asep menilai kritik yang disampaikan LSM Prontal tidak berdasar dan cenderung menyesatkan masyarakat.
“Apa yang disampaikan oleh LSM Prontal itu menyesatkan karena tidak didukung data yang valid. Kritik seperti ini tidak memberikan edukasi, justru membangun opini yang keliru di masyarakat,” ujar Asep Hermansyah melalui rilis, Senin (7/7/2025).
Asep merujuk pada pemberitaan yang menyebut bahwa Bank Kuningan tidak sehat karena Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 123 persen. Menurutnya, pernyataan tersebut dibuat tanpa konfirmasi kepada pihak terkait, sehingga terkesan asal-asalan dan provokatif.
OJK Pastikan Bank Kuningan Sehat
Ia menegaskan, hanya lembaga resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memiliki wewenang dan akses data sah untuk menilai kondisi perbankan.
“Kalau OJK menyatakan Bank Kuningan sehat, lalu datang pengamat yang menyebut sebaliknya tanpa data dan klarifikasi, itu namanya membangun distorsi informasi,” tegas Asep.
Tanggapan Terhadap Kritik Soal Pendopo dan Mushola
Tak hanya soal perbankan, Asep juga menyoroti kritik LSM Prontal yang menyebut adanya rencana pembiayaan di muka oleh pihak ketiga untuk rehabilitasi mushola Pendopo Kuningan, yang kemudian terbukti tidak benar alias hoaks.
“Ini menunjukkan ketidakseimbangan dalam berpikir. Kritiknya bukan membangun, tapi menyerang dan menciptakan kegaduhan,” ujarnya.