Cikalpedia
Bengpri

Mun, Penjaga Rasa dari Balik Lontong Warisan Keluarga

Indramayu – Di samping Masjid Tanjungsari Kecamatan Karangampel Indramayu, dari rumah sederhana, aroma khas lontong yang baru matang selalu menggoda indera siapa pun yang lewat.

Dari balik uap panas, Mun, seorang perempuan sederhana dengan senyum yang tak pernah lelah, setia menjaga sebuah tradisi keluarga yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Mun bukan sekadar membuat lontong. Ia sedang merawat warisan leluhur, sebuah usaha turun-temurun yang kini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan pasar tradisional.

Sehari-hari, ia bangun lebih pagi dari kebanyakan orang, merendam beras, membungkusnya dengan daun pisang, lalu merebusnya berjam-jam hingga beras itu menjelma lontong padat yang siap dinikmati, yang akan dijual di Pasar Karangampel.

Bayangkan, dari 25 kilogram beras bisa menjadi seribu lontong, satu demi satu dibungkus dengan telaten, tanpa pernah kehilangan rasa cinta yang diwariskan orangtuanya.

Dalam sehari, sekitar 30 kilogram beras habis diolah, menjadi bekal nasi praktis bagi pedagang pecel, tukang sate, warung sayur asem, hingga ibu-ibu rumah tangga yang ingin sajian cepat di meja makan.

Usaha ini tentu tidak selalu mulus. Pasang surut ekonomi, perubahan selera masyarakat, hingga tantangan harga bahan baku pernah menguji keteguhan Mun.

Namun, lontong buatannya tetap bertahan, karena bukan hanya soal rasa, tapi juga kepercayaan dan kenangan. Banyak pelanggan yang mengatakan, “Lontong Mun itu beda, ada rasanya sendiri.”

Di balik setiap lontong yang tersaji, ada kerja keras, doa, dan dedikasi seorang perempuan yang memilih bertahan di jalannya.

Mun mungkin tak banyak dikenal di luar pasar Karangampel, tapi lewat lontong-lontongnya, ia telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang.

Profesi ini sederhana, namun justru di sanalah letak keistimewaannya: Mun mengajarkan kita bahwa ketekunan menjaga tradisi bisa menjadi sumber rezeki yang tak pernah habis, selama dikerjakan dengan hati.(Beng).

Baca Juga :  Jejak Pemburu di Timor Timur: Brigjen Harry Kurniawan dan Warisan Rajawali 4

Related posts

Safari Politik Golkar: Misi Koalisi dan Nama Calon Mulai Menguat

Cikal

Polres Kuningan Siap Tertibkan Angkot Tak Sesuai Standar Pasca Kasus Pencabulan

Cikal

Kementan Puji Kuningan: Panen Padi Bisa Tiga Kali Setahun

Cikal

Leave a Comment