116 Mahasiswa Ikuti Yudisium Kelulusan, Aik Ingatkan Dakwah Moderat

KUNINGAN – Sebanyak 116 mahasiswa Fakultas Ilmu Keislaman Unisa Kuningan menikuti prosesi yudisium. Junlah tersebut merupakan lulusan programs studi PAI, PGMI, KPI, dan Perbankan Syariah.

Kegiatan yang digelar di Aula Unisa, Sabtu (23/8) itu berlangsung khidmat sekaligus penuh haru, mengingat momen tersebut menjadi langkah penting bagi para mahasiswa sebelum akhirnya melangkah ke jenjang wisuda.

Kegiatan dihadiri Dekan FIK, H. Aik Iksan Anshori, Ketua Senat FIK, Dr. Sulaeman, serta jajaran civitas akademik fakultas dan prodi. Dalam sambutannya, H. Aik Iksan Anshori turut bangga dan terharu atas capaian mahasiswa FIK yang sudah sampai ke titik akhir untuk mendapatkan gelar.

“Kami ucapkan selamat atas dinyatakan lulus sebagai sarjana. Ini bukan akhir, melainkan awal dan akan menghadapi realita yang sesungguhnya. Mudah-mudahan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan bisa diamalkan dengan baik,” ujarnya.

Ia berpesan pada mahasiswa yang sudah dinyatakan sebagai sarjana agar senantiasa memberikan warna untuk masyarakat, salah satunya dakwah yang moderat.

Sementara itu, Ketua Senat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Dr. Sulaeman mengingatkan bahwa di balik perjalanan empat tahun menempuh pendidikan di bangku kuliah, ada peran besar orang tua yang selalu berkorban.

“Keberhasilan hari ini tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua. Jangan pernah lupakan jerih payah mereka yang terus mendukung hingga kalian sampai pada titik ini,” pesannya.

Para mahasiswa yang dinyatakan lulus pun tidak bisa menyembunyikan rasa syukur dan bahagia. Mereka menyadari bahwa perjuangan panjang selama menempuh pendidikan akhirnya membuahkan hasil. Tak sedikit pula yang mengaku terinspirasi untuk terus melanjutkan pengabdian ke masyarakat dengan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

Dengan digelarnya yudisium ini, 116 mahasiswa tersebut resmi menyandang status sebagai sarjana yang siap mengabdi dan berkontribusi di berbagai bidang. Prosesi ini juga menjadi pengingat bahwa perjalanan keilmuan tidak berhenti di kampus, melainkan akan terus berlanjut dalam dinamika kehidupan nyata. (Icu)