KUNINGAN – Program Serbuan Terotorial TNI yang akan merehab 40 rumah tidak layak huni, jembatan, pipanisasi dan sejumlah program lainnya, mendapat sambutan positif masyarakat Kuningan.
Juju Juliah, warga Tundagan, bersyukur dan berterima kasih karena rumahnya menjadi salah satu yang akan diperbaiki dalam program tersebut. Menurutnya, kondisi rumah sudah sangat memprihatinkan, apalagi ketika musim hujan tiba pasti bocor dan banjir.
“Saya seperti mimpi, tidak menyangka rumah saya akan diperbaiki,” tuturnya penuh kebahagiaan dan haru.
Selain Juju, kedatangan TNI disambut meriah masyarakat setempat. Masyarakat dari berbagai unsur memadati lapangan sepakbola Tundagan untuk menyaksikan upacara pembukaan yang penuh dengan kekhidmatan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Danrem 063 Kolonel Inf Hista Soleh Harahap , Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Dandim 063 Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar serta tamu undangan.
Sepanjang jalan, rombongan pejabat menuju lokasi upacara disambut dengan kegembiraan murid SDN Tundagan. Setiba dilokasi, disambut juga dengan tarian oleh remaja Desa Tundagan yang diiringi musik khas sunda yang diakhiri dengan pengalungan kain kehormatan oleh Kepala Desa Tundagan.
Tidak hanya program fisik, TNI juga akan mengeglar pembangunan SDM selama satu bulan. Selain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, program itu uga sebagai wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat.
Khusus mengenai rutilahu, sedikitnya ada 40 unit rumah tidak layak huni di wilayah Kuningan akan segera direhab TNI. Rencana tersebut tertuang dalam program Serbuan Teritorial TNI Korem 063 tahun 2025 yang dibuka di Desa Tundagan, Hantara, Rabu (27/8)
Jumlah rumah tidak layak huni itu tersebar di Kecamatan Kuningan, Darma, Nusaherang, Hantara, Ciniru, Maleber, Subang, Ciwaru, Karangkancana, Cibereum, Cimahi, Cidahu, Ciawigebang, Ciwaru, Japara, Jalaksana, Garawangi, Sindangagung, Madirancan, dan Cigugur.
Pembangunan tersebut dilaksankaan dalam rangka membantu warga dengan kondisi bangunan rumah yang sudah memprihatinkan, kondisi jembatan yang rusak, dan sumber air bersih yang tidak memadai. (Icu)
