KUNINGAN – Polemik yang terjadi di Desa Padamenak, Kecamatan Jalaksana, masih terus bergulir. Setelah aksi demonstrasi warga yang menuntut Kepala Desa mundur dari jabatannya, kini persoalan tersebut kembali dibahas melalui musyawarah yang digelar bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Rabu (24/9).
‎
‎Musyawarah berlangsung di balai desa dan dihadiri BPD, tokoh masyarakat, perangkat desa, dan sejumlah warga. Suasana rapat berjalan cukup dinamis dengan berbagai pandangan yang disampaikan.
‎
‎”Ya tadi habis rapat dengan BPD. Perkembangannya, BPD ngasih masukan untuk melalui jalur prosedural berjenjang, yakni melaporkan ke kecamatan, ke Kemendes, baru ke Bupati,” ujar Teguh salah satu masyarakat Padamenak ketika dikonfirmasi oleh Cikalpedia.id
‎
‎Dalam pertemuan itu, masyarakat yang menuntut untuk lengsernya kepala desa diminta menyertakan bukti-bukti yang kredibel. “Selain itu, kami juga harus menyertai bukti-bukti. Seperti tandatangan warga mosi tidak percaya, chattingan mesra kades dengan warganya, video-video juga disertakan,” ujarnya.
‎
‎Ia juga meminta agar BPD supaya menyelesaikan persoalan tersebut. Menurutnya, perbuatan tersebut sudah diluar batas dan tidak mencerminkan seorang pemimpin yang bermoral.
‎
‎”Langkah selanjutnya, kami tetap komunikasi dengan BPD. BPD juga sama seperti tuntutan warga untuk menyelesaikan masalah ini dengan secepatnya,” tegasnya.
‎
‎Ia berharap persoalan tersebut menghasilkan tuntutan yang diharapkan oleh masyarakat yakni kepala desa turun dari jabatannya, mengingat perbuatan yang sudah dilakukan kades tersebut menjadi efek jera bagi kepala desa Padamenak.
‎
‎”Intinya kami masyarakat meminta untuk segera diberhentikan secara tidak hormat,” pungkasnya.
‎
‎Setelah rapat selesai, masyarakat Padamenak kembali memasang spanduk dengan berbagai tulisan kecaman dan desakan sebagai bentuk kekecewaan atas pelanggaran moral yang dilakukan oleh kepala desa tersebut. (Icu)
Polemik Desa Padamenak Memanas, Tuntutan Mundur Menggema
