KUNINGAN – Suasana Konferensi Cabang (Konfercab) ke-15 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan memanas setelah sejumlah kader HMI menyatakan sikap menolak Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus cabang.
Aksi penolakan itu ditunjukkan secara terbuka oleh HMI Komisariat Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan.
Penolakan itu ketika acara pembukaan berlangsung. Mereka menggelar aksi protes dengan membakar ban di luar arena konferensi serta membentangkan spanduk bertuliskan “HMI Komisariat Unisa Menolak LPJ HMI Kuningan.” Aksi tersebut sontak menarik perhatian peserta lain dan menandai adanya ketegangan dalam forum yang seharusnya berjalan demokratis.
Lisna Fitri Solehati, selaku Ketua Umum HMI Komisariat Unisa menegaskan bahwa penolakan tersebut dilakukan lantaran pengurus cabang dinilai tidak mampu menjalankan roda organisasi secara maksimal, terutama terkait transparansi program kerja dan konsistensi pelaksanaan kaderisasi.
“Kami menolak LPJ bukan tanpa alasan, tetapi karena banyak hal yang tidak sesuai dengan semangat perjuangan HMI,” ungkapnya, Sabtu, (27/9).
Ia juga menilai bahwa Konfercab ke-15 tersebut sejatinya menjadi momentum penting dalam menentukan arah gerakan HMI Cabang Kuningan ke depan. Namun, sikap kritis dari komisariat Unisa menegaskan bahwa masih ada evaluasi mendalam yang harus dijawab oleh pengurus cabang.
”Pengurus HMI Cabang Kuningan kali ini, sudah menciderai konstitusi yang ada mulai dari masa berakhirnya yang tidak sesuai dengan SK, bahkan sampai diduga menjual nama HMI untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, forum Konfercab masih berlangsung dan dinamika penolakan LPJ menjadi perbincangan hangat di kalangan peserta. (Icu)
