Cikalpedia
Kuningan

Konfercab HMI Diskorsing, Tiga Komisariat Penuh dan Pimpinan Sidang Menghilang

Konfercab HMI di DPRD Kuningan

KUNINGAN – Konferensi Cabang Himpunan Mahasiswa Islam ke XV alot. Pantauan Cikalpedia.id. tiga utusan komisariat penuh dan satu komisariat persiapan yang seharusnya menjadi peserta justru menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.

Untuk diketahui, Konfercab HMI Cabang Kuningan diikuti oleh peserta penuh dari lima komisariat, antara lain Komisariat Unisa Kuningan, AMF Universitas Muhammadiyah, STIKes Kuningan, FKIP UNIKU, dan FE UNIKU. Lima komisariat ini masing-masing memiliki satu suara yang akan menentukan siapa pemimpin selanjutnya.
‎
‎Tiga utusan penuh yang tiba-tiba hilang itu yakni HMI Komisariat STIKKu, Komisariat FE UNIKU, dan Komisariat FKIP UNIKU, plus Komisariat persiapan yakni FH UNIKU. Selain peserta penuh dari tiga komisariat itu, pimpinan sidang 3 pun ikut menghilang sejak dimulainya sidang pleno pertama.

Hal itu menjadi sorotan peserta sidang, mengingat pentingnya keberadaan peserta dan pimpinan sidang dalam keberlangsungan musyawarah tersebut.
‎
‎Menurut Ketua Pelaksana, Sandy, keberlangsungan musyawarah ada di kewenangan Steering Comite (SC). “Itu ada kewenangannya di pihak SC, Kami hanya menyiapkan segala bentuk teknis, dan kalau forum ini tidak bisa dilanjut sampai 2 hari, kami tidak tau langkah selanjutnya,” ujarnya.
‎
‎Sementara itu, Steering Comite (SC) sekaligus pemimpin sidang, Milki Sihabul Milah menjelaskan bahwa tidak mengetahui hilangnya 3 komisariat penuh dan 1 komisariat persiapan.
‎
‎”Kami sudah komunikasi keempat komisariat tersebut, dan tidak ada jawaban. Bahkan kami pun sudah komunikasi ke pimpinan sidang 3, dan tidak ada jawaban juga,” ujarnya.
‎
‎Ketidakhadiran peserta dan pimpinan sidang itu menyebabkan forum ditunda selama 2 jam. “Saya Skorsing forum ini selama 2 jam,” ujarnya sambil mengetuk palu sidang.
‎
‎Kondisi forum yang tertunda itu menimbulkan beragam spekulasi di kalangan peserta. Beberapa menganggap hilangnya tiga komisariat penuh dan satu komisariat persiapan sebagai bentuk manuver politik untuk menggagalkan jalannya sidang.
‎
Sementara sebagian lainnya menduga ada persoalan internal yang belum terselesaikan sehingga membuat para utusan memilih menarik diri. Situasi pun sempat memanas ketika sejumlah peserta mengajukan interupsi berulang kali, menuntut agar Steering Comite segera mengambil langkah tegas. (Icu)

Baca Juga :  Atap Bangunan Pustu Tangkolo Ambruk, Ruang Bersalin Terancam Ikut Runtuh

Related posts

Kisah Polisi dan Santri di Kuningan: Menanam Jagung, Menuai Harapan Pangan

Alvaro

Ambruk saat Tertidur, Ocoh dan Keluarga Terancam Longsor Susulan

Ceng Pandi

Polemik LGBT di Kuningan Kian Memanas, Pemda Diminta Bertindak Cepat

Alvaro

Leave a Comment