KUNINGAN – Direktur Utama Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kuningan, Hj. Heni Susilawati, mundur dari jabatannya. Pilihan mendadak itu disoroti oleh berbagai kalangan, termasuk aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Al-Ihya Kuningan.
Sayffulloh Rohman, selaku Ketua BEM UNISA Kuningan menilai peristiwa tersebut harus dijadikan momentum penting untuk melakukan pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola perusahaan daerah.
Ia juga menegaskan bahwa langkah mundurnya Dirut PDAU tidak bisa dipandang sekedar persoalan individu, melainkan sinyal adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengevaluasi sistem manajerial di tubuh BUMD tersebut.
“Kita perlu melihat ini sebagai momentum refleksi. Mundurnya pimpinan harus menjadi evaluasi bersama, sejauh mana tata kelola perusahaan daerah kita berjalan dengan prinsip transparansi, profesionalitas, dan keberpihakan pada masyarakat,” ujarnya, Selasa, (4/11).
Lebih lanjut, pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak hanya melihat dari perjanjian politik untuk menempatkan sosok direktur yang baru, melainkan harus menempatkan sosok figur yang profesional, berintegritas, serta memiliki pengalaman dalam bidang usaha untuk mengisi jabatan direktur utama, mengingat pentingnya keberadaan PDAU sebagai salah satu penyumbang PAD jika BUMD tersebut dikelola dengan baik.
“Direktur PDAU tidak boleh dipilih berdasarkan kedekatan politik, tetapi atas dasar kompetensi dan kemampuan mengelola potensi ekonomi daerah. PDAU harus kembali menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan kontributor nyata bagi pendapatan daerah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk mengawal proses transisi kepemimpinan di tubuh PDAU serta mendorong dilakukannya audit kinerja dan keterbukaan publik terkait kondisi terkini perusahaan daerah tersebut.
“Keterbukaan adalah harga mati. Kami akan terus bersuara agar pengelolaan aset daerah benar-benar berpihak pada rakyat, bukan pada segelintir kepentingan,” pungkasnya.
Diektur PDAU Kuningan, Heni Susilawati, mundur dari PDAU pernovember 2025. Surat pengunduran dirinya sudah diterima Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar. Bahkan, menyikapi hal itu, Pemkab Kuningan sudah menindaklanjutinya dan akan segera ditetapkan Plt. untuk mengganti kekosongan.
Bupati Dian tidak mempersoalkan kemunduran mantan Ketua KPU Kuningan itu. Apalagi menurutnya, pengunduran dirinya disebabkan oleh alasan individu yaitu ingin mengembangkan diri di dalam bidang lain. (Icu)
