KUNINGAN – Gelagat penetapan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Kuningan kian jelas dan mendekati kepastian. Sejak Kamis (6/11/2025) pagi, atmosfer di sekitar Pendopo Kabupaten Kuningan mulai menghangat, didukung beredarnya surat undangan resmi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekda yang dijadwalkan digelar siang hari.
Surat undangan yang berkop Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) tersebut ditujukan kepada para pejabat eselon, asisten, kepala perangkat daerah, hingga kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah. Disebutkan, acara pelantikan akan diselenggarakan pukul 13.30 WIB di Pendopo Kabupaten Kuningan, dengan Bupati Dian Rachmat Yanuar bertindak sebagai pejabat pelantik.
Namun, tanda yang paling menarik perhatian publik bukan datang dari dokumen resmi, melainkan dari reaksi di lapangan. Sejak pagi, karangan bunga bernada ucapan selamat kepada U. Kusmana salah satu dari tiga kandidat teratas hasil seleksi Sekda mulai berjejer di halaman Pendopo Kuningan. Secara paralel, ucapan selamat kepada U. Kusmana membanjiri berbagai lini media sosial, datang dari beragam kalangan, mulai dari pejabat daerah, ASN, hingga tokoh masyarakat.
Langkah ini dilihat oleh pengamat Kuningan Sujarwo sebagai penanda kuat bahwa spekulasi mengenai siapa yang akan dilantik telah meredup. Dia menilai bahwa momentum ini jarang sekali berubah di detik-detik akhir.
“Biasanya momen menjelang pelantikan itu seru, detik-detik akhir bisa berubah. Tapi kalau sudah seperti ini, kemungkinan besar tidak berubah,” kata Mang Ewo.
Terlebih, apalagi ucapan dan karangan bunga sudah massif. Artinya lanjut Mang Ewo, arah sudah jelas, dan semua stakeholder seolah telah menerima Keputusan. Sekaligus menyiratkan bahwa penetapan ini sudah menjadi rahasia umum di lingkungan birokrasi.
U. Kusmana sendiri bukanlah nama baru. Ia dikenal sebagai pejabat yang lama berkarier memiliki hubungan kerja yang cukup dekat dengan Bupati. Dalam proses seleksi manajemen talenta beberapa waktu lalu, namanya masuk dalam tiga besar bersama dua pejabat lain yang juga sempat dipanggil Bupati Dian untuk menunjukkan komitmen menjaga kondusivitas birokrasi. (ali)
