KUNINGAN — Di tengah gegap gempita perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia dan Hari Jadi Kuningan ke-525, PT. Utama Korindah tampil berbeda. Perusahaan yang bergerak di industri bulu mata palsu ini menyelenggarakan acara puncak yang tak hanya sarat makna, tapi juga menampilkan wajah humanisme dunia usaha.
Acara yang digelar pada Sabtu, 9 September 2023, dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama bersama Ketua TP PKK Hj. Ika Siti Rahmatika. Tampak hadir pula Anggota DPR RI Muhammad Nurdin, Kadisnakertrans Carlan, Kadis LH Wawan Setiawan, unsur Forkopimcam Ciawi, dan Kepala Desa Ciomas.
Komitmen Tanpa PHK di Tengah Pandemi
Yang menjadi sorotan dalam perayaan ini adalah sambutan hangat dari Presiden Direktur PT. Utama Korindah, Myung Hwan Jang, atau yang akrab disapa Mister Jang. Ia menceritakan kisah perjuangan perusahaannya yang didirikan di Kuningan sejak 2012. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi Warga Negara Indonesia sejak lebih dari satu dekade lalu.
“Saat pandemi melanda, permintaan ekspor anjlok drastis. Tapi kami memilih untuk tetap bertahan tanpa melakukan PHK. Kami percaya badai pasti berlalu, sugan isuk pageto loba orderana,” ujar Mister Jang dengan logat Sunda yang fasih.
Keputusan tersebut mendapat tepuk tangan panjang dari para undangan yang hadir, menjadi potret nyata komitmen kemanusiaan di tengah tekanan global.
Perusahaan Lokal, Kualitas Global
Bupati Acep Purnama dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi PT. Utama Korindah yang dinilainya telah membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian lokal, terutama di wilayah Ciomas dan sekitarnya.
“Di saat banyak perusahaan goyah karena pandemi, PT. Utama Korindah tetap tegar. Kini mereka kembali bangkit dan bahkan menembus pasar ekspor ke Eropa, Amerika, Australia, dan Asia. Ini prestasi luar biasa,” tegas Acep.
Merah Putih, Gotong Royong, dan Harapan Baru
Acara puncak ini dikemas dengan semangat kebersamaan. Ribuan karyawan hadir dengan mengenakan pakaian bernuansa merah putih, mengikuti berbagai perlombaan, penampilan seni, hingga prosesi tumpengan sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan dan keberlangsungan usaha.
Di balik suasana yang meriah, terselip pesan kuat: sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kunci kebangkitan pascapandemi.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah contoh nyata bagaimana dunia usaha bisa memberi kontribusi nyata, bukan hanya dari sisi ekonomi tapi juga dari sisi kemanusiaan,” tutup Acep.
PT. Utama Korindah bukan sekadar pabrik bulu mata. Ia adalah simbol bagaimana perusahaan bisa menjadi bagian dari denyut nadi daerah: tumbuh bersama, bertahan bersama, dan menang bersama.
