KUNINGAN — Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kuningan bekerja sama dengan Universitas Kuningan menggelar diskusi bertajuk “Ngopi” atau Ngobrol Penuh Inspirasi, yang menghadirkan Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, sebagai keynote speaker, Sabtu (13/7) di Aula Pascasarjana Uniku.
Mengusung tema Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kuningan, Pj Bupati Iip memaparkan konsep pembangunan berbasis budaya Sunda yang ia sebut Trimatra: Silih Asah, Silih Asuh, dan Silih Asih.
“Trimatra ini menjadi pegangan saya selama satu tahun menjabat, agar arah kebijakan terukur dan berakar pada nilai lokal,” ujar Iip di hadapan akademisi dan tokoh masyarakat.
Silih Asah, kata Iip, mencakup penguatan ekonomi dan pelayanan publik, seperti pengentasan kemiskinan, pengangguran, stunting, hingga pengendalian inflasi. Silih Asuh menekankan pentingnya kondusivitas sosial menjelang Pilkada 2024. Sementara Silih Asih berfokus pada pelestarian lingkungan, khususnya kawasan Gunung Ciremai.
“Kami mendorong pembelajaran muatan lokal Gunung Ciremai dari PAUD hingga perguruan tinggi, untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab generasi muda,” ucapnya.
Iip juga menyinggung penguatan identitas budaya Kuningan melalui peluncuran Calendar of Event 2024, serta penetapan nama Batik Kamuning sebagai batik khas Kuningan.
“Kalau Cirebon punya Mega Mendung, maka Kamuning ini akan menjadi ikon batik Kuningan,” ujarnya.
Diskusi juga diwarnai tanggapan dari enam pakar di bidang kebijakan publik, hukum, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan yang memberikan saran konstruktif.
“Alhamdulillah, masukan dari para akademisi ini akan kami jadikan bahan penyusunan arah pembangunan Kuningan yang lebih baik,” pungkas Iip. (ali)
