Cikalpedia
Kuningan

Cegah Karhutla, Kuningan Bangun Embung dan Sekat Bakar di Lereng Ciremai

KUNINGAN — Mengantisipasi musim kemarau dan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten Kuningan menggencarkan langkah preventif di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dua titik embung dan sejumlah jalur sekat bakar kini tengah disiapkan.

Langkah ini melibatkan sinergi antara BPBD, TNI, Polri, pengelola TNGC, serta sejumlah stakeholder terkait. Tim disebar ke dua jalur: dari Desa Setianegara ke Lambosir-Bintangot-Karangdinging-Batu Kikaidin, serta jalur Kebun Raya Kuningan menuju Blok Kupang.

“Hari ini kita mulai pembuatan dua embung dan pemeliharaan sekat bakar. Ini penting untuk mempermudah pemadaman api dan mencegah api menjalar lebih luas,” kata Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat,

Iip menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam merawat dan menjaga kawasan Gunung Ciremai. Ia juga mengaitkan upaya ini dengan program muatan lokal (mulok) bertema “ngarawat, ngaruat, ngarumat Gunung Ciremai.”

Sementara itu, Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana menambahkan, pembangunan embung sangat strategis, karena selama ini sumber air yang jauh menyulitkan proses pemadaman, khususnya saat pendinginan pascakebakaran.

“Embung bukan hanya untuk penanggulangan kebakaran, tapi juga menjaga keseimbangan ekosistem. Ini jadi habitat penting bagi satwa dan vegetasi khas Ciremai,” ujar Ibe, sapaan akrab Indra Bayu.

Menurut Ibe, embung juga mendukung konservasi jangka panjang dengan memastikan keberlanjutan sumber daya air di kawasan Ciremai. Hingga kini, sudah ada 47 titik embung yang tersebar, termasuk dua tambahan dari program CSR BUMD tahun ini.

Di sisi lain, BPBD juga memperkuat sistem sekat bakar, baik alami maupun buatan, sebagai upaya membatasi penyebaran api.

“Sekat bakar tetap jadi benteng pertama dalam mencegah karhutla. Kita terus perpanjang dan perbaiki,” kata Ibe.

Baca Juga :  40 Titik APK Ridho-Kamdan Dirusak, Tim Pemenangan: Ini Terorganisir dan Sistematis

Langkah teknis ini turut dibarengi dengan edukasi publik. Pemerintah mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, termasuk memahami pentingnya pelestarian satwa dan hutan lokal.

“Tahun ini kami optimis bisa menekan risiko kebakaran hutan, dan pada saat yang sama, memperkuat upaya pelestarian alam,” pungkas Ibe. (ali)

Related posts

Larut Dinamika OB Sekda, Mahasiswa Jogja Kecewa

Ceng Pandi

Bank Kuningan Raih Infobank Award 2025 untuk Keenam Kalinya

Alvaro

Cetak Bintang Sejak Dini, Proton FC Kuningan Bina 300 Anak Lewat Akademi

Cikal

Leave a Comment