Cikalpedia
Kuningan

PKL Pindah, Omzet Naik: PUSPA Langlangbuana Jadi Magnet Kuliner Baru

nampak asisten ekonomi setda bercengkrama dengan para PKL

KUNINGAN – Relokasi ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Jalan Otista ke kawasan PUSPA Langlangbuana mulai menunjukkan hasil positif. Sejak resmi dipindahkan pada Jumat malam lalu, sejumlah pedagang mengaku mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.

Langkah relokasi ini merupakan bagian dari strategi penataan kota yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kuningan demi menciptakan ruang publik yang lebih tertib dan nyaman, sekaligus mengembangkan pusat ekonomi baru berbasis kuliner dan UMKM.

“Kami merasa lebih nyaman di lokasi baru. Tidak lagi mendorong gerobak, tidak lagi khawatir hujan atau panas, dan ongkos penyimpanan gerobak juga tidak ada,” kata Heru, Ketua Paguyuban Pedagang PUSPA Langlangbuana, yang juga menjajakan menu Asian Food, Selasa malam, 20 Agustus 2024.

Heru menyebut sejak relokasi, pembeli lama mulai berdatangan kembali, bahkan ditambah pelanggan baru yang penasaran dengan suasana baru PUSPA. “Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Kuningan atas perhatian dan fasilitasnya. Tapi tentu, kami juga akan terus berinovasi dan berkomunikasi agar tempat ini benar-benar jadi destinasi kuliner yang hidup,” tambahnya.

PUSPA Jadi Ikon Baru Wisata Malam

Kunjungan Heru dan pedagang lain malam itu bertepatan dengan hiburan dangdut yang digelar di area parkir PUSPA, menambah semarak suasana dan menarik perhatian warga. Kawasan PUSPA Langlangbuana memang mulai menunjukkan geliat sebagai pusat kuliner malam yang baru di Kuningan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan, Deden Kurniawan Sopandi, yang turut hadir, menyatakan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen melengkapi fasilitas pendukung di kawasan tersebut.

“Kami siapkan Wi-Fi gratis, toilet bersih, penambahan lampu penerangan, ruang publik yang tertata, dan lahan parkir yang nyaman,” ujar Deden. Ia juga mengungkapkan rencana pembuatan buku katalog digital berisi daftar menu, harga, nomor kontak pedagang, hingga akun media sosial.

“Katalog ini agar pembeli bisa lebih mudah memilih, memesan, dan bahkan mempromosikan makanan favoritnya di media sosial. Ini bagian dari digitalisasi kuliner lokal,” tambah Deden.

Related posts

Misteri Gunung Tilu: Batas Jawa, Warisan Leluhur

Cikal

4 Nama Lolos Seleksi Dewas PAM Kuningan, Siapa Paling Layak?

Cikal

LBBI Semarakkan HUT ke-52 Korpri Kuningan, Ratusan Pelajar Adu Disiplin dan Kekompakan

Cikal

Leave a Comment