Ketua PBM Unisa Dorong UMKM Keripik Gemblong Dari Dapur Tradisional Ke Pasar Dunia

KUNINGAN – Pusat Bisnis Mahasiswa (PBM) Universitas Islam Al-Ihya Kuningan menunjukkan komitmen nyata dalam melestarikan kuliner tradisional. Melalui kunjungan ke UMKM keripik gemblong di Desa Cigugur, Minggu (1/6/2025).

Mereka tak hanya mempelajari proses produksi, tetapi juga menyiapkan strategi pemasaran digital untuk mengangkat produk lokal ke kancah global.

Kunjungan ini bagian dari program pemberdayaan UMKM oleh PBM Unisa. Mahasiswa turun langsung melihat proses pembuatan keripik gemblong, camilan khas Kuningan dari ketan dan gula aren, sambil berdiskusi dengan pelaku usaha tentang tantangan pemasaran.

Suci Fuji, Ketua PBM, menekankan pentingnya inovasi tanpa menghilangkan cita rasa asli.  “Gemblong adalah warisan kuliner yang harus tetap autentik, tapi perlu sentuhan modern, terutama dalam packaging dan digital marketing agar bisa bersaing,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, tim PBM memperkenalkan potensi platform e-commerce dan media sosial untuk memperluas pasar. “Kami akan bantu UMKM membuat konten kreatif, mengoptimalkan marketplace, bahkan ekspor jika memungkinkan,” tambah Suci antusias.

Pelaku UMKM setempat menyambut baik ide ini. “Selama ini kami hanya mengandalkan pasar lokal. Dengan dukungan mahasiswa, kami siap melangkah lebih jauh,” ujar salah satu perajin.

Kegiatan ini bukan sekadar studi lapangan, melainkan langkah konkret untuk Melestarikan kuliner tradisional dari kepunahan, Meningkatkan daya saing UMKM melalui teknologi dan Menciptakan lapangan kerja baru di Kuningan.

Bahkan PBM Unisa berencana menggelar workshop digital marketing gratis untuk UMKM pada Juli mendatang. Mereka juga mengajak masyarakat mendukung produk lokal dengan tagar #GemblongGoGlobal.

“Kami percaya, gemblong bisa jadi ikon Kuningan seperti dodol Garut atau peuyeum Bandung,” pungkas Suci. (Icu)