KUNINGAN – Suasana haru menyelimuti GOR Ewangga Kuningan, Sabtu (29/4), saat Bupati Kuningan H. Acep Purnama dan Bunda PAUD Hj. Ika Siti Rahmatika melepas puluhan tenaga pendidik yang memasuki masa purna bakti. Acara yang digelar Pokja Bunda PAUD itu bukan sekadar seremonial, tapi juga ajang penghormatan bagi para Penilik, Kepala, dan Guru Taman Kanak-Kanak yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak usia dini di Kabupaten Kuningan.
Ketua Pokja Bunda PAUD, Carlan, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah memperkuat solidaritas dan silaturahmi di antara keluarga besar pendidikan non-formal. “Ini adalah agenda tahunan yang kami dedikasikan untuk mengenang dan mengapresiasi jasa para pendidik PAUD yang telah pensiun,” ujarnya.
Bunda PAUD Kuningan, Hj. Ika Siti Rahmatika, yang juga akan mengakhiri masa jabatannya pada Desember 2023, tampak emosional. Ia mengungkapkan rasa terima kasih sekaligus kebanggaannya atas kekompakan insan PAUD selama masa pengabdiannya selama lebih dari tujuh tahun.
“Meski masa jabatan saya akan segera berakhir, semangat untuk memajukan PAUD tidak akan pernah padam. Mari terus jaga komunikasi dan semangat kebersamaan. Jabatan bisa berakhir, tapi pengabdian tidak mengenal batas,” ujar Ika dengan suara bergetar.
Sementara itu, Bupati Acep Purnama menekankan pentingnya menjaga makna purna bakti sebagai momentum berbagi pengalaman dan inspirasi. “Masa pensiun bukan akhir dari segalanya. Justru ini adalah awal untuk mengabdi lebih dekat dengan masyarakat,” katanya.
Acep juga berharap, para purnabakti dapat terus menjadi teladan dan sumber motivasi bagi generasi penerus di dunia pendidikan. “Pengabdian bapak dan ibu adalah warisan berharga. Terima kasih atas ketulusan dan kerja kerasnya. Semoga segala amal kebaikan dicatat sebagai pahala,” ucapnya.
Dalam acara itu, Bupati Acep turut menyerahkan cinderamata kepada 29 orang purnabakti—terdiri dari 13 Penilik PAUD dan 16 Kepala serta Guru TK. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, para pengawas, serta perwakilan organisasi mitra seperti HIMPAUDI, IGTKI, IGRA, PKBM, TBM, dan HIPKI.
Acara ditutup dengan suasana kekeluargaan, peluk haru, dan foto bersama, menandai akhir pengabdian sekaligus awal peran baru para pendidik dalam masyarakat.
