KUNINGAN – Sejumlah atlet berprestasi Kabupaten Kuningan menyampaikan keluhan keras kepada Bupati Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dalam audiensi terbuka di Pendopo, Rabu (26/3). Mereka menuntut kejelasan soal uang pembinaan yang tertunda serta dukungan persiapan kejuaraan menjelang Babak Kualifikasi Porprov.
Para atlet yang hadir di antaranya Agit Solihin (emas PON 2024), Yolanda (perak PON 2024), serta peraih emas Porprov seperti Rifki dan Baskar, menyuarakan keresahan karena merasa terabaikan oleh sistem pembinaan olahraga di Kuningan.
“Kami merasa olahraga Kuningan seperti tak punya bapak. Tidak ada kejelasan pembinaan, kami berlatih sendiri tanpa arahan,” keluh Agit, peraih medali emas PON 2024.
Keluhan serupa disampaikan Eva Nurafifah Latief, Ketua PASI Kuningan. Ia menegaskan kedatangan mereka bukan atas nama KONI, tetapi sebagai atlet dan pelatih yang merasa kecewa.
“Kami ingin menyelamatkan atlet potensial peraih emas. Tapi hingga kini, belum ada persiapan apa pun untuk BK Porprov,” ujarnya.
Bupati Dian Rachmat langsung menginstruksikan BPKAD untuk mencarikan solusi. Ia menjanjikan pencairan uang pembinaan minimal dua bulan sebelum Idulfitri 1446 H.
“Olahraga adalah barometer kemajuan daerah. Saya minta KONI segera inventarisasi kekuatan kita. Soal kebutuhan mendesak atlet, akan segera saya tangani,” ujar Bupati.
Bupati menargetkan Kuningan bisa menembus 20 besar dalam Porprov mendatang. Ia juga menegaskan komitmen pribadi untuk terus berkoordinasi agar para atlet dan pelatih bisa berlatih dengan tenang dan fokus pada prestasi.
Sementara itu, Aan Suganda, Wakil Ketua I KONI Kuningan, menyambut baik perhatian cepat Bupati.
“Alhamdulillah tadi langsung ada kepastian bahwa sebelum lebaran akan dicairkan,” kata Aan. (ali)
