KUNINGAN – Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar meninjau langsung Pasar Tradisional Ciawigebang yang sempat menuai sorotan karena dianggap mengganggu lalu lintas. Namun, temuan di lapangan justru mengejutkan. Pasar ini ternyata telah menjadi pusat aktivitas ekonomi warga selama lebih dari 40 tahun.
Dian hadir bersama jajaran OPD terkait seperti Kepala DPMPTSP, Satpol PP, Dinas PUPR, Lingkungan Hidup, Diskopdagperin, serta Camat dan Kepala Desa Ciawigebang.
“Pasar ini sudah ada sejak dulu dan menjadi denyut nadi ekonomi masyarakat. Hanya memang penataannya belum optimal. Sekarang, atas inisiatif desa dan sponsor, tempatnya mulai diperbaiki,” kata Dian saat berbincang dengan pedagang, Senin (tanggal kunjungan).
Ia menyarankan agar status hukum pasar segera ditata melalui Peraturan Desa (Perdes) sebagai pasar desa resmi. Ia juga memastikan akses jalan desa cukup memadai, bahkan ada jalur alternatif ke arah barat yang bisa mengurai kepadatan.
“Warga sekitar juga tidak merasa terganggu, malah merasa terbantu dengan keberadaan pasar ini,” ujar Dian.
Sementara itu, Kepala Desa Ciawigebang, Yayat, menjelaskan pembangunan pasar ini dilakukan dengan membangun 45 los dan memasang kanopi agar pedagang lebih nyaman berjualan. Proses ini disebutnya telah melalui Musyawarah Desa yang digelar pada 12 Januari 2025 lalu, melibatkan unsur BPD, LPM, tokoh masyarakat hingga RT/RW.
Salah satu pedagang, Nunung (50), mengaku telah berdagang sejak usia sekolah dasar.
“Sekarang sudah lebih tertata, tidak becek, saluran airnya lancar. Mudah-mudahan pembeli makin banyak,” harapnya.
Penataan pasar ini diharapkan menjadi role model pengelolaan pasar desa berbasis partisipasi masyarakat dan kolaborasi pemerintah daerah. (ali)
