KUNINGAN – Gunung Ciremai tak lagi hanya jadi destinasi pendakian atau objek wisata alam. Mulai tahun ajaran 2024/2025, gunung tertinggi di Jawa Barat ini bakal hadir di ruang-ruang kelas. Pemerintah Kabupaten Kuningan tengah menyiapkan materi muatan lokal (Mulok) khusus Gunung Ciremai untuk siswa SD, SMP, dan SMA sederajat.
Langkah ini diprakarsai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sebagai upaya membangun kesadaran ekologis dan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini. Penyusunan materi dilakukan secara serius melalui rapat koordinasi di Ruang Linggajati, dengan melibatkan akademisi, praktisi, pegiat lingkungan, Dewan Kebudayaan, perguruan tinggi, hingga Kementerian Agama dan sektor kesehatan.
“Gunung Ciremai adalah aset alam, budaya, dan ekologi yang harus diwariskan kepada generasi muda,” ujar Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat, Senin, 8 Juli 2025.
Iip menegaskan pentingnya menjadikan Ciremai sebagai bagian dari pembelajaran. Selain menyimpan keanekaragaman hayati, Gunung Ciremai juga memiliki nilai spiritual dan sejarah yang tinggi bagi masyarakat Kuningan.
“Dengan memasukkan Ciremai dalam kurikulum, kita tanamkan rasa tanggung jawab dan cinta lingkungan pada anak-anak kita,” tambahnya.