KUNINGAN – Desa Cisantana Kecamatan Cigugur terpilih sebagai lokasi program desa peduli sumber air dari 19 desa yang berada di pulau Jawa. Hal itu disosialisasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup didampingi anggota Komisi XII DPR RI..
Sosialisasi tersebut bertempat di Aula Balai Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Minggu, (12/10). Turut hadir dalam acara tersebut H. Rokhmat Ardiyan selaku komisi XII DPR RI, Koordinator Kelompok Kerja Perairan Darat pada Direktorat Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Perairan Darat, Titi Novita Harahap, Camat Cigugur Yono Rahmansah, Kepala Desa Cisantana, Ano Suratno, serta masyarakat Desa Cisantana.
‎
‎Ano Suratno mengungkapkan rasa syukur dan mengapresiasi pemerintah yang memilih Desa Cisantana sebagai program desa peduli sumber air.
‎
‎”Alhamdulillah kami sangat bersyukur, Cisantana itu sangat strategis dalam pengelolaan air apalagi dengan adanya program ini, yang paling sulit itu bagi kami cara memelihara dan menjaganya,” ujarnya.
‎
‎Ano berharap program itu menjadi inovasi serius pemerintah dalam menjaga keberlangsungan aktivitas masyarakat sehari-sehari, lebih khusus lagi prihal ketersediaan aliran air untuk petani dan warga.
‎
‎Sementara itu, Titi Novita Harahap, menjelaskan bahwa tujuan program tersebut sebagai bentuk dorongan terhadap masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan menjaga air sebagai peran sentral bagi kehidupan.
‎
‎”Desa Cisantana ini terpilih satu satunya di Kabupaten Kuningan. Teknisnya itu masyarakat yang mengelola program ini nanti disebut timja (Tim Kerja) dan didampingi oleh pendamping profesional, mulai dari rancangan, rencana, proses, kemudian pemanfaatannya juga berkelanjutan untuk memastikan itu,” ujarnya.
‎
‎Hal yang sama juga disampaikan oleh Rokhmat Ardiyan. Politisi Gerindra sekaligus pengusaha itu mengajak masyarakat dan semua pihak untuk menjaga, merawat, dan memelihara hulu air.
‎
‎”Melalui program yang sangat bagus ini selaras dengan apa yang dicita-citakan oleh Prabowo Subianto, mari kita jaga sumber air. Air memikiki kebermanfaatan sangat luas, baik bermanfaat untuk minum, mandi, wudhu dan juga untuk para petani dan pengusaha.
‎Sosok yang saat Pemilu dipanggil HRA itu juga mengingatkan semua pihak untuk senantiasa menjaga air mulai dari hulu sampai kebermanfaatannya untuk masyarakat.
‎
‎”Ingat, air adalah sumber kehidupan yang paling penting dan air ini jangan sampai menimbulkan masalah. Air harus kita jaga, pelihara untuk kepentingan anak cucu kita,” ujarnya.
‎
‎Tidak hanya itu, HRA juga memberikan saran supaya keberlangsungan pemeliharaan air bisa nyata dilakukan dan berdmapak jangka panjang. Salah satu yang bisa dilakukan, menurutnya, yaitu menanam pohon di sekeliling mata air.
‎
‎Sebagai penutup kegiatan, perwakilan dari masyarakat menerima uang untuk keberlangsungan program sebanyak enam puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. (Icu)
