Menurutnya, guru PAUD memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan fondasi pendidikan sejak usia dini. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan mereka seharusnya menjadi prioritas bersama.
“Saya sangat menghargai perjuangan Ibu Siti dan para guru PAUD lainnya yang tetap mengabdi meski dalam keterbatasan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya,” ujar Rokhmat.
Ia akan siap mengawal aspirasi yang disampaikan oleh guru PAUD tersebut sampai terdengar oleh kementerian terkait, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI agar ada langkah kongkret untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
“Tentu saya akan terus mengawal aspirasi ini, tetap semangat kepada guru-guru jangan berhenti untuk berjuang. Insyaallah Allah akan membalas semua kebaikannya,” ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya secara langsung. Menurutnya, masukan dan keluhan dari masyarakat menjadi bahan penting untuk diperjuangkan dalam perumusan kebijakan di tingkat pusat.
Sebagai bentuk aspirasi atas perjuangan menjadi seorang pendidik usia dini, Rokhmat Ardiyan memberikan insentif kepada guru PAUD tersebut sebesar dua juta rupiah. Pemberian insentif tersebut disambut haru oleh Siti Rodiah dan rekan-rekannya.
Mereka mengaku tidak menyangka akan mendapatkan perhatian langsung dari wakil rakyat. Bagi Siti, bantuan tersebut bukan semata soal nilai materi, melainkan bentuk penghargaan atas perjuangan dan pengabdian para guru PAUD di pelosok desa.
Ia berharap langkah yang dilakukan, Rokhmat Ardiyan dapat menjadi inspirasi bagi para pemangku kebijakan lainnya untuk lebih peduli terhadap nasib guru honorer, khususnya di lembaga pendidikan usia dini yang selama ini menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi penerus bangsa. (Icu)
