KUNINGAN – Dua titik jalan penghubung desa di Kabupaten Kuningan lumpuh akibat bencana longsor yang terjadi nyaris bersamaan di Kecamatan Darma dan Salajambe. Peristiwa ini memaksa Pemerintah Kabupaten Kuningan bergerak cepat meski dalam kondisi defisit anggaran.
Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, bersama Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, turun langsung meninjau lokasi bencana di Desa Ciherang dan Desa Cantilan, Selasa (8/4). Mereka juga membawa bantuan logistik dan alat berat untuk mempercepat penanganan.
Longsor pertama terjadi di Desa Ciherang pada Sabtu malam, 5 April 2025 pukul 23.00 WIB. Disusul longsor kedua di Desa Cantilan, Kecamatan Salajambe, pada Senin dini hari, 7 April 2025 pukul 05.30 WIB.
“Syukur tidak ada korban jiwa. Tapi kerusakan jalan cukup parah,” ujar Indra Bayu Permana, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan.
Indra menyebutkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan aparat desa sudah dikerahkan untuk pembersihan material longsoran dan pengamanan area rawan.
Wabup Tuti mengingatkan warga agar lebih waspada, mengingat curah hujan tinggi masih terus terjadi. “Kami minta warga di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemda akan berusaha maksimal agar mobilitas warga segera normal,” tegasnya.
Dua ruas jalan terdampak longsor merupakan jalur vital penghubung antar desa. Pemerintah menargetkan pembersihan dan perbaikan sementara rampung dalam waktu cepat, sambil menunggu anggaran darurat pusat dan provinsi. (ali)
