Kondisi tersebut menimbulkan dilema. Di satu sisi, warga membutuhkan lokasi yang mudah dijangkau untuk membuang sampah, namun di sisi lain, keberadaan tumpukan sampah di depan sekolah jelas menimbulkan kesan kumuh dan berpotensi mengganggu kesehatan serta kenyamanan siswa.
“Bau menyengat dan pemandangan yang kurang sedap menjadi keluhan utama para orang tua ketika mengantar anaknya ke sekolah,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah Desa Taraju dan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan bisa duduk bersama mencari solusi. Salah satunya dengan menyediakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang lebih representatif dan jauh dari area umum atau lembaga pendidikan. (Icu)