KUNINGAN – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kuningan dan Universitas Islam Al-Ihya Kuningan berkomitmen menjaga kerukunan umat beragama. Hal itu disepakati dalam pertemuan antara keduanya, Senin (3/11/2025).
Pertemuan yang digelar di ruang rapat Unisa Kuningan itu dihadiri langsung Ketua FKUB dan seluruh pengurusnya. Kunjungan disambut Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah beserta pejabat lainnya.
Ketua FKUB Kuningan, Dr. Fenny Rahman menerangkan, perbedaan keyakinan dari berbagai agama merupakan keniscayaan. Keberagaman itu menjadi khazanah kehidupan yang menjadi maklum adanya. Karena itu, jika perbedaan keyakinan merupakan hal yang maklum adanya maka membangun keharmonisan dalam keragaman itu adalah keharusan.
“Kami, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Kuningan yang menjadi salah satu organisasi lintas agama senantiasa bergerak dan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun harmonisasi dalam keberagaman. Baik itu dengan masyarakat umum, tokoh organisasi, begitu juga lembaga pendidikan tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, kunjungan ke Unisa Kuningan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program kerja FKUB Kuningan sekaligus ikhtiar kolektif bagaimana keharmonisan antar pemeluk agama dan kepercayaan bisa diperkuat dan menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai daerah yang ramah, toleran, dan damai.
Kemudian, menurutnya, hal itu juga menjadi upaya untuk mengubah stigma Kuningan yang pernah disebut Kabupaten intoleran. Menurutnya, penialian itu harus segera diluruskan dan dibantah melalui berbagai forum dialogis, academic meeting, atau kegiatan lain berbasis komunikasi kekeluargaan dan penuh kehangatan.
“Kami sangat apresiatif atas gagasan-gagasan dan implementasi program yang sudah dijalankan sivitas akademika UNISA Kuningan yang berkaitan dengan penjagaan kerukunan umat beragama,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, menyambut baik kunjungan para sesepuh lintas agama tersebut. Menurutnya, Unisa Kuningan sebagai institusi pendidikan tinggi yang ada di Cigugur, yang notabene wilayah majemuk, senantiasa berkomitmen untuk merawat perbedaan keyakinan menjadi sebuah kekuatan bersama.
“Upaya ini kami buktikan dengan menerima mahasiswa dari berbagai agama. Kemudian para dosen dan mahasiswa juga kami dorong supaya banyak terlibat dalam penguatan kohesi sosial dan moderasi beragama di Kuningan,” tutur Iman.
Menurutnya, cermin keharmonisan itu terlihat ketika di antara pemeluk agama yang berbeda saling menghormati satu sama lain dan tidak memaksakan keyakinannya kepada umat lain. Pihaknya meyakini dua hal tersebut sudah menjadi ciri khas Kuningan sehingga tercipta kehiduoan yang aman damai dalam bingkai kebersamaan.
Pertemuan itu ditutup dengan ramah tamah dan dialog para pengurus FKUB dari berbagai agama yang ada di Kuningan. Para pihak sepakat untuk sama-sama menjalankan program berkelanjutan terkait dengan agenda kajian maupun riset bersama antara UNISA Kuningan dan FKUB. (Ceng)
