Cikalpedia
Opini

Hakikat Qurban; Memantik Kesalehan Sosial

Asep Kamaludin, S.IP., Aktivis MPKS Muhammadiyah Kuningan

Bulan Zulhijjah datang menjemput dan selalu mengingatkan kita akan dua peristiwa sakral sepanjang perjalanan manusia, haji, dan kurban.

Qurban yang memiliki makna kedekatan mengingatkan kita pada salah satu peristiwa paling sakral sepanjang perjalanan umat manusia. Kisah itu ialah hikayat tentang kesalehan yang menghantar manusia pada kedekatan dengan Rabb-nya, yakni sejarah kesalehan Nabiyallah Ibrahim dan puteranya Ismail As.

Kisah keduanya menorehkan banyak ibrah atau pembebasan atas tanggung jawab dari sebuah tanggungan bagi kaum muslimin. Sepasang bapak dan anak pilihan Tuhan itu piawai dalam memanaj hari dan hawa nafsu dalam melakukan proses muraqabah atau menyerahkan rezeki kepada Allah Swt.

Haji, yang sarat pesan moral akan kerendahan hati dan sikap tawadu’, menapaktilasi proses pengorbanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim As. dalam meraih kesalehan. Sampai kini panggilan haji menjadi buluh perindu bagi hamba Allah sebagai proses muraqabah untuk meraih kemabruran.

Sementara itu, qurban menjadi sejarah monumental yang tak tergantikan. Dalam syariat kurban, semangat jihad Nabi Ibrahim untuk mengorbankan hidupnya yang dilandasi semangat keikhlasan terus menuai perhatian Allah Swt. untuk menguji kadar kesalehannya.

Tatkala perintah Allah hadir melalui mimpi agar Ibrahim menyembelih putera tercintanya, Ismail, yang baru menginjak remaja, semangat kepatuhan ayah dan anak ini pun tak bergeming. Kepatuhan dan kesalehan keduanya pun menjadi awal disyariatkannya kurban, momen tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an QS. Ash-Shaffat: 102.

Qurban Menembus Batas

Fenomena qurban melahirkan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial pada diri penqurban. Hewan yang dikurbankan menjadi simbol pengikis nafsu hayawani yang ada pada manusia, yaitu sifat egois, serakah, rakus, ingin menang sendiri, senang mengeksploitasi yang lemah, memperkaya diri sendiri, dan merasa paling hebat. Semangat kedekatan terpancar indah saat kurban tertunaikan.

Qurban sarat dengan hikmah berbagi dan peduli. Manfaat kurban menembus batas dan jarak. Dengan berkurban, semua menjadi dekat tanpa sekat. Kedekatan yang dibangun dengan sentuhan iman akan melahirkan semangat persaudaraan lintas wilayah.

Related posts

Dekranasda Jabar Gelar Musyawarah Daerah, Perkuat Ekonomi Kreatif di Era Digital

Cikal

Perkuat Kemitraan, ARTUGO Perluas Wilayah Pemasaran Hingga ke Kabupaten Kuningan  

Cikal

Mahasiswa Tagih Transparansi dan Langkah Cepat BK DPRD Kuningan

Ceng Pandi

Leave a Comment