KUNINGAN- Atmosfir perubahan Kabupaten Kuningan ke arah yang lebih baik belum bisa dirasakan. Termasuk pasca peringatan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan beberapa hari lalu.
Padahal, seratus hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan merupakan fase krusial bagi pemerintah daerah untuk menunjukan arah dan keseriusan janji-janji politiknya. Termasuk menjadi momen untuk menunjukkan pondasi awal dalam mengukur komitmen pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyaraktnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan, Eka Kasmarandana. Ia menilai kinerja pemerintah belum berhasil memunculkan geliat perubahan signifikan sesuai yang dijanjikan.
“Belum ada perubahan yang signifian. Program-program prioritas belum berjalan optimal, ini menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat, arah kebijakan pemerintah saat ini bagaimana?” ujarnya, Selasa (23/6).
Ia menilai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran terkesan ekslusif. Proses pengambilan kebijakan kurang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Salah satu yang mencederai keluhan para guru honorer dan warga miskin, biaya kegiatan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati menelan biaya sertaus juta.