Sesi kedua berfokus pada isu keamanan. Melalui pemaparan Aiptu Jeftha Borang dan Aipda Agus Kurniawan, Polres Kuningan mengangkat isu bullying di lingkungan pesantren. Agus menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan aparat hukum dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan bebas intimidasi.
Karakter dan Perlindungan Anak Jadi Fondasi
Sesi ketiga diisi oleh Udin Khaerudin, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Kuningan. Ia menyampaikan konsep pendidikan karakter berbasis nilai budaya dan agama, sebagai jawaban atas degradasi moral generasi muda akibat digitalisasi.
Adapun pada sesi terakhir, dr. Yanuar Firdaus, Kepala UPT PPA Kuningan, menegaskan pentingnya lembaga pendidikan menerapkan prinsip sekolah ramah anak. Ia juga menyampaikan visi Kuningan sebagai daerah yang peduli terhadap perlindungan anak dalam setiap aspek kebijakan.
“Pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga soal menjaga kesehatan jiwa dan raga anak-anak kita, apalagi di era digital ini tantangannya sangat beragam,” tutur dr. Yanuar.
KH. Mu’tamad berharap pelatihan ini menjadi momentum memperkuat peran pesantren dalam membentuk santri berdaya, berintegritas, dan adaptif di tengah tantangan zaman.