KUNINGAN – Sebanyak 123 Kelompok Tani di 76 desa dan 22 kecamatan di Kabupaten Kuningan menerima bantuan pompanisasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Bantuan ini bagian dari program nasional untuk mengantisipasi dampak kemarau panjang dan el nino, sekaligus menjaga ketersediaan pangan, terutama beras.
Penyerahan simbolis dilakukan Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, saat memimpin apel pagi di Halaman Setda, Senin, 6 Mei 2024. Sebanyak 10 kelompok tani menerima secara langsung bantuan yang diharapkan dapat memperluas areal tanam dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
“Pompa ini harus digunakan maksimal, tidak boleh diperjualbelikan. Laporan penggunaannya harus disampaikan secara berjenjang,” tegas Iip dalam sambutannya.
Ia menyebutkan, Kuningan memiliki 3.816 hektare sawah tadah hujan yang berdekatan dengan sumber air seperti sungai, embung, dan kolam. Area inilah yang diprioritaskan untuk kegiatan pompanisasi.
“Potensi ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat produksi pertanian dan mempercepat swadaya pangan, bahkan menuju surplus pangan daerah,” ujar Iip.
Tak hanya itu, program ini mendapat dukungan pengamanan dan pendampingan dari TNI dan POLRI, melalui kerja sama yang telah diteken bersama Kementerian Pertanian dan diterapkan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Iip juga menekankan peran strategis penyuluh pertanian sebagai ujung tombak keberhasilan program ini. Menurutnya, efektivitas pompa sangat ditentukan oleh pembinaan, monitoring, dan motivasi kepada para petani.
“Penyuluh adalah garda terdepan. Kalau pendampingan berjalan baik, target luas tanam tercapai, dan pangan kita aman,” kata Iip. (ali)
