KUNINGAN – Meski jadwal pelaksanaan mutasi dan rotasi pejabat eselon II.b di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan belum resmi diumumkan, wacana perombakan birokrasi itu sudah ramai diperbincangkan. Gaung mutasi jilid II di bawah kepemimpinan duet Bupati Dian Rachmat Yanuar dan Wabup Tuti Andriani mulai memunculkan spekulasi di berbagai kalangan.
Jabatan strategis seperti Asisten Daerah, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas hingga Kepala Badan disebut-sebut akan mengalami pergeseran. Meski penuh prediksi, publik menyadari bahwa penempatan posisi adalah kewenangan penuh pimpinan daerah. Tak mungkin diintervensi pihak manapun, baik perorangan maupun organisasi.
“Kalau pun muncul aroma politis, itu bukan hal aneh. Sebab, duet Dian–Tuti adalah hasil proses politik Pilkada,” ujar salah satu pengamat kuningan, Sujarwo.
Mang Ewo sapaan akrab Sujarwo, menyebut publik juga menaruh harapan besar pada tim kerja yang dibentuk oleh keduanya. Jika tim tersebut tak menunjukkan kinerja dan etos kerja yang diharapkan, bukan hal tabu jika masyarakat meminta evaluasi ulang.
Menanggapi spekulasi soal sejumlah nama yang disebut-sebut akan dimutasi, Mang Ewo menyebut bahwa para pejabat yang kini memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diyakini akan bersikap profesional.
“ASN sejati siap ditempatkan di mana saja. Selama ia bekerja dengan etika dan menunjukkan prestasi, posisinya tak akan membatasi kiprah,” kata Mang Ewo
Mutasi dan rotasi ini digadang-gadang akan menjadi ujian awal soliditas kepemimpinan Dian–Tuti dalam mengelola roda pemerintahan. Masyarakat kini menanti, apakah gebrakan jilid II ini mampu melahirkan birokrasi yang lebih segar dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. (Ali)
