KUNINGAN – Dua minggu terbaring di rumah sakit, nasib malang terus menerpa Riki, sopir truk asal Kampung Karangasem, Desa Timbang. Kecelakaan di Tol Purwakarta merenggut kemampuannya untuk sementara waktu mencari nafkah. Bukan hanya dirinya yang terpukul. Tiga adik iparnya yang yatim piatu, yang sejak 2022 ia tulang punggungi, ikut terancam.
Musibah beruntun. Rumahnya yang sudah reyot nyaris tak layak huni. Atapnya bocor di mana-mana, struktur kayunya rapuh, dan nyaris ambruk. “Setiap hujan, kami was-was,” kata seorang tetangga.
Melihat keprihatinan itu, warga dan pemerintah desa tak tinggal diam. Mereka bahu-membahu bergotong royong memperbaiki rumah sederhana itu. “Kami tidak ingin adik-adik Riki kehilangan tempat tinggal. Mereka sudah kehilangan orang tua, kini kakak iparnya yang mengasuh mereka terbaring lemah,” ujar Kadus Syafi’i, yang memimpin langsung 20 relawan desa.
Kabar keprihatinan ini sampai ke telinga Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy. Rabu (3/9/2025) sore, ia mendatangi lokasi. Kedatangannya bukan sekedar seremonial. Ia membawa bantuan nyata berupa 20 sak semen, 2 dump truk pasir, 3.000 genteng, kusen, dan sejumlah material lain. Tak lupa, santunan untuk kebutuhan hidup keluarga itu juga diserahkan.