Cikalpedia
Pemerintahan

Krisis Sampah, Pj Bupati Kuningan Lirik Inovasi Banyumas

Nampak Pj Bupati meninjau lokasi TPS3R di desa Kertayasa

KUNINGAN — Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, menaruh perhatian serius terhadap ancaman over kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciniru yang diperkirakan hanya mampu menampung sampah selama satu setengah tahun lagi. Dengan produksi sampah harian mencapai 480 ton, Pemerintah Kabupaten Kuningan mulai mendorong pengelolaan berbasis ekonomi sirkular di tingkat desa.

Hal ini ditegaskan Iip saat meninjau Program Bank Sampah Yuni Sarah (Yuk Nikmati Sampah Jadi Rupiah) di Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kamis (11/7). Program ini dinilai sebagai terobosan penanggulangan sampah yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga bernilai ekonomis.

“Kami ingin pengelolaan sampah tidak hanya sekadar buang ke TPA. Harus ada nilai ekonomi dan keterlibatan masyarakat secara aktif. Desa Kertayasa sudah memulai dan ini bisa jadi pilot project untuk Kuningan,” kata Iip.

Menurut Iip, Kabupaten Kuningan kini menyiapkan langkah strategis jangka panjang, termasuk standarisasi pengelolaan sampah, edukasi pemilahan sampah dari rumah tangga, hingga menjadikan desa sebagai simpul pengelolaan.

Ia menyebut, langkah ini terinspirasi dari keberhasilan Kabupaten Banyumas dalam mengelola sampah melalui pendekatan komunitas. Dalam kunjungan ke Banyumas sehari sebelumnya, Iip mempelajari sistem Zero Waste to Landfill yang dijalankan di sana.

“Banyumas membuang hanya 9 persen sampah ke TPA. Sisanya diolah di 29 TPST yang dikelola kelompok masyarakat. Kita bisa ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi,” ujarnya.

Banyumas diketahui menjadi rujukan nasional dan ASEAN dalam inovasi pengelolaan sampah. Melalui TPST, sampah dipilah menjadi kompos, paving block, biji plastik, hingga bahan bangunan, sehingga menghasilkan nilai ekonomi langsung bagi masyarakat.

Iip menegaskan, Pemkab Kuningan akan mengadaptasi pendekatan serupa, dengan target hanya 10 persen sampah yang akan dibuang ke TPA. Selebihnya, dikelola menjadi barang bernilai guna oleh masyarakat.

Baca Juga :  OB Sekda Ditiadakan, Ini Penjelasan Bupati Dian

“Yang utama adalah edukasi ke keluarga soal pemilahan sampah. Kami ingin masyarakat bukan hanya diajak buang sampah, tapi juga diajak untung dari sampah,” katanya. (ali)

Related posts

Sandal yang Lupa Diri

Cikal

PWI Gelar OKK, HRA Pamer 4.200 Bantuan Listrik dan Perbaikan 1000 Rumah

Ceng Pandi

LK 1 HMI STIKKU Cetak Pejuang Intelektual

Ceng Pandi

Leave a Comment