BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Kuningan menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai daerah yang aktif mendorong kesejahteraan sosial penyandang disabilitas. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 di Halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu, 16 Desember 2023.
Penghargaan diserahkan oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, M. Taufiq Budi Santoso, didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar, Ida Wahida Hidayati.
Dengan mengusung tema “Disabilitas Berdaya, Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua”, peringatan HDI 2023 berlangsung meriah dengan penampilan seni jimbe dan pawai devile dari berbagai komunitas disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Jabar, Ida Wahida Hidayati, menegaskan bahwa peringatan HDI merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi dalam meningkatkan kesadaran dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di seluruh aspek kehidupan.
“Kegiatan ini bermakna besar untuk mengangkat eksistensi kaum disabilitas, serta menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pembangunan harus inklusif dan berpihak kepada semua kalangan,” ujar Ida.
Sementara itu, Pj. Sekda Jabar, Taufiq Budi Santoso, menyampaikan bahwa Pemda Jabar secara konsisten mendorong keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah, dengan memberikan ruang dan fasilitas yang layak.
Terpisah, Pj. Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menyebutkan penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk terus mengedepankan inklusivitas dan dukungan konkret kepada penyandang disabilitas.
“Di Kuningan, kami menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan yang inklusif, serta mendorong agar penyandang disabilitas bisa turut ambil bagian dalam proses pembangunan. Mereka punya hak dan potensi yang sama untuk berkarya,” kata Iip.
Iip menambahkan, ke depan pihaknya akan memperluas ruang partisipasi penyandang disabilitas, tidak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga di ranah politik, sosial, budaya, dan ekonomi.
“Kami percaya bahwa ketika semua pihak diberi ruang yang setara, maka pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bisa terwujud,” tegasnya.
