Di balik senyum dan peluh yang menetes, tersimpan tekad: menjadi bagian dari sejarah satu dekade Gebyar 10001 Merah Putih, sebuah panggung yang lebih dari sekadar acara tahunan. Ini adalah ruang ekspresi, ruang tumbuh, dan ruang cinta.
“Latihan ini memang capek, tapi seru. Kami bangga bisa tampil bawa nama Saka Pariwisata,” ucap salah satu peserta, matanya berbinar meski kakinya gemetar lelah.
Di momen seperti ini, kita diingatkan bahwa cinta tanah air tidak harus diwujudkan dalam hal-hal besar. Kadang, ia muncul lewat derap kaki kecil yang menari di tanah lapang, lewat keringat anak-anak yang ingin mengharumkan nama daerahnya, lewat semangat yang tak kenal lelah untuk memberi yang terbaik bagi negerinya.
Mereka mungkin masih muda. Tapi cinta mereka pada Indonesia, sudah tumbuh dewasa.(Beng).
