Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mendapatkan materi langsung dari praktisi dan konselor adiksi, Hanip Saepulloh, serta Nayakama. Keduanya membahas secara mendalam tentang bahaya narkoba, mulai dari pengertian, jenis-jenis zat adiktif, hingga proses rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan.
“Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, menimbulkan halusinasi, serta merangsang secara berlebihan. Semua itu berkaitan dengan dopamin, yakni hormon bahagia di otak yang membuat penggunanya merasa senang sementara,” jelas Hanip.
Hanip juga menegaskan bahwa banyak orang salah langkah dengan menjadikan narkoba sebagai pelarian dari masalah hidup. “Masalah tidak akan selesai hanya karena seseorang mengonsumsi narkoba. Justru akan menambah beban baru. Jadi, hadapilah masalah dengan cara yang sehat, bukan lari darinya,” tegasnya.
Sementara itu, dosen pengampu mata kuliah, Zaka Vikryan, menyampaikan apresiasi kepada pihak IPWL Rutela atas kesempatan belajar langsung yang diberikan kepada mahasiswa.
“Kuliah bersama praktisi seperti ini sangat penting agar mahasiswa tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga peka secara sosial. Harapannya, pengetahuan yang mereka peroleh di kelas dapat berpadu dengan empati dan keterampilan nyata di lapangan,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa peserta, Alfiatu Zahra Fauziah, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan seperti itu dapat terus dilaksanakan agar mahasiswa semakin terbuka wawasannya terhadap isu sosial di sekitar
“Alhamdulillah, sangat berkesan. Kami jadi lebih mudah memahami materi karena bisa berdiskusi langsung dengan para pakar. Semoga perkuliahan seperti ini bisa terus diadakan, karena banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dijadikan pembelajaran,” ungkapnya.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa PAI Unisa Kuningan diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang memiliki kesadaran kritis terhadap bahaya narkoba serta siap berkontribusi dalam membangun masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan zat adiktif. (Icu)
