KUNINGAN — Calon Bupati Kuningan, Muhammad Ridho Suganda, melakukan blusukan ke Pertokoan Siliwangi dan Los Pasar Barat Kecamatan Kuningan, Selasa lalu. Dalam kunjungan itu, Ridho tak menggunakan kendaraan pribadi. Ia memilih naik angkot demi merasakan langsung denyut nadi ekonomi masyarakat.
Langkah ini ia tempuh untuk menyerap aspirasi para pedagang, baik pedagang kaki lima maupun di dalam pertokoan, khususnya terkait daya beli dan harga sembako yang kian memberatkan.
“Saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi pasar, bukan dari laporan di atas meja,” kata Ridho.
Di lokasi, Ridho mendapati keluhan yang hampir seragam: lesunya transaksi dan sepinya pembeli. Beberapa pedagang bahkan mengaku terancam bangkrut, bila kondisi ini terus berlarut.
“Kami bingung, barang menumpuk, tapi yang beli sangat sedikit,” ucap seorang pedagang sembako di Los Pasar Barat.
Menanggapi kondisi tersebut, Ridho menegaskan bahwa stagnasi ekonomi di Kabupaten Kuningan adalah persoalan nyata dan mendesak.
“Masalah ekonomi ini memang kompleks, tapi bukan berarti tidak bisa diurai,” ujarnya.
Jika terpilih menjadi Bupati, Ridho menyatakan akan melakukan langkah cepat dengan mengerahkan tiga dinas teknis, yaitu Disperindag, Dinas Pertanian, dan Dinas Peternakan, untuk memperbaiki rantai pasok dan stabilitas harga.
Tiga dinas itu, kata dia, akan diberikan target kerja selama enam bulan. Bila gagal, kepala dinasnya diminta mundur.
“Target politik saya harus dijalankan dengan disiplin. Tidak boleh melenceng dari visi dan misi saya. Kalau tidak sanggup, harus ada pertanggungjawaban,” kata Ridho tegas.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari agenda kampanye pasangan Ridho – Kamdan, yang mengusung semangat blusukan untuk menyentuh langsung denyut persoalan masyarakat di akar rumput. (ali)
