KUNINGAN – Pejabat eselon 2 dan 3 di lingkup Sekretariat Daerah Kuningan sebanyak 50 orang mengikuti retreat di salah satu tempat wisata di Kecamatan Darma. Program khas Prabowo itu digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu (1-3/8).
Komentar muncul dari berbagai pihak. Salah satunya dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan. Wakil ketua 1 PMII, Rizal Nurfahrozy, menilai acara itu harus melahirkan program konkrit dan berdampak pada kebutuhan masyarakat
“Kami menghargai upaya pemerintah dalam mengevaluasi diri dan membangun sinergi antar pejabat di internal. Namun, kami berharap retreat ini dapat mewujudkan program-program konkret serta berdampak langsung untuk kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (2/8)
Rizal menyoroti sejumlah persoalan Kuningan yang masih mendesak untuk segera ditangani. Selain masalah PKL di sekitar siliwangi, juga perbaikan infrastruktur dasar, penyediaan air bersih, dan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem.
“Retreat ini jangan hanya menjadi forum diskusi internal, tetapi harus menghasilkan langkah-langkah nyata yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama kelompok paling rentan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PMII sebagai Organisasi mahasiswa harapan masyarakat, berpegang teguh terhadap komitmennya untuk mengingatkan dan mendukung langkah pemerintah daerah yang berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami percaya, dengan kemauan politik dan kerja sama semua pihak, Kuningan bisa mengalami lompatan kemajuan. Retreat ini harus menjadi momentum awal, bukan sekadar agenda tahunan,” pungkasnya. (Icu)
