KUNINGAN — Api melahap habis sebuah pabrik tempe semi permanen di Dusun 4, Desa Babakanjati, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Rabu dini hari, (13/8/2025). Bangunan berukuran 7 x 10 meter itu rata dengan tanah, menyisakan puing dan bau kedelai gosong.
Menurut Kepala Desa Babakanjati, Abdul Karim, api pertama kali terlihat sekitar pukul 23.30 WIB. Wafi Aditiya, 16 tahun, warga setempat, mengaku mendengar suara aneh dari arah pabrik. “Pas dicek, api sudah membakar atap,” katanya. Ia segera membangunkan kakaknya, Ade, lalu mengabarkan ke Solehudin, 40 tahun, pemilik pabrik.
Warga bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun kobaran tak kunjung padam hingga pukul 00.14 WIB, ketika Azam Robani, 31 tahun, melapor ke Call Center Damkar Kuningan.
Enam petugas Regu 2 UPT Damkar Kuningan tiba di lokasi pukul 00.50 WIB, membawa satu unit mobil pemancar, dibantu anggota Polsek Cilimus, perangkat desa, dan warga. Api baru dinyatakan padam pukul 01.50 WIB. “Penyebabnya diduga korsleting listrik dari lampu pemanas tempe,” kata Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah, SE
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp66,05 juta, mencakup bangunan, mesin giling, mesin blower, kedelai dua kwintal, tempe jadi, drum fiber, dan peralatan masak.
Petugas mengingatkan warga untuk memeriksa instalasi listrik dan menghindari penggunaan kabel tak berstandar SNI. “Kebakaran seperti ini bisa dicegah jika ada proteksi kebakaran di lingkungan,” ujar Kepala Damkar. (ali)
