KUNINGAN – Upaya menjaga keberlanjutan sumber air bersih dan kelestarian lingkungan dilakukan secara langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat. Bersama Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Direktur PAM Tirta Kamuning Ukas Suharfaputra, Iip menapaki jalur menuju Curug Mangkok di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Selasa lalu.
Kunjungan ini bertujuan memastikan kondisi debit air di sumber mata air yang menjadi tumpuan masyarakat dan Perumda Air Minum (PAM) Tirta Kamuning. Iip menegaskan pentingnya kajian teknis dan akademis terhadap debit air, baik di musim kemarau maupun saat curah hujan tinggi.
“Kami ingin lihat langsung kapasitas debit air. Saat kemarau berapa, dan saat hujan tinggi berapa. Ini akan sangat berpengaruh pada suplai air untuk masyarakat,” ujar Iip.
Cek Teknis, Cek Legalitas
Iip meminta agar pemetaan teknis dilakukan secara menyeluruh, termasuk inventarisasi jaringan pipa yang mengalir dari sumber tersebut.
“Setelah tahu ke mana saja air mengalir dan siapa yang menggunakan, dicek juga apakah itu sudah berizin atau tidak. Kalau belum, mari duduk bersama, buka aturan hukumnya. Hak dan kewajiban harus jelas,” tuturnya.
Iip juga menekankan bahwa pemanfaatan air tidak boleh melupakan hak dasar rakyat yang sejak lama sudah mengakses air dari Curug Mangkok. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian lingkungan.
“Kalau ada hutan gundul, mari kita tanami. Tanaman besar jangan ditebang. Kalau ada kebakaran, kita turun langsung, jangan hanya komentar. Menjaga alam berarti menjaga kehidupan,” ujarnya lugas.
PAM dan Aturan Pengelolaan
Dari sisi perizinan, Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyampaikan bahwa pemanfaatan sumber air Curug Mangkok oleh PAM Tirta Kamuning telah memiliki legalitas resmi berdasarkan Keputusan Dirjen KSDAE Nomor: SK 173/KSDAE/SET/KSA.3/5/2019.
“Potensi debit air dari Curug Mangkok sangat besar, dan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan air bersih di Kecamatan Cigugur dan Kramatmulya,” kata Dian.
Menurut Dian, langkah ini juga sejalan dengan upaya mendukung Program Pemerintah dalam mewujudkan cakupan 100 persen layanan air bersih. Selain itu, pengelolaan ini akan memperluas jangkauan layanan, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dan tetap mengedepankan aspek keterjangkauan untuk masyarakat.
Pola pengaturan dan pemanfaatan air di kawasan konservasi ini akan melibatkan koordinasi erat antara Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dan Perumda Air Minum Tirta Kamuning. (ali)
