Cikalpedia
Pemerintahan

Puzzle Kota Kuningan: Penataan yang Tak Bisa Instan

Asda Perekonomian dan Pembungan Setda Kuningan, Deden Kurniawan

KUNINGAN — Penataan pusat kota Kuningan digambarkan seperti menyusun puzzle yang rumit. Setiap bagian, dari PKL hingga jalur delman, disebut memiliki karakteristik berbeda yang perlu dikelola dengan hati-hati dan menyeluruh agar menjadi satu kesatuan yang tertib dan terintegrasi.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kuningan, Deden Kurniawan, menyebutkan bahwa area Puspa Siliwangi (eks SD 17), Pertokoan Siliwangi, Masjid Syiarul Islam, hingga Puspa Taman Kota merupakan “potongan puzzle” pusat kota yang harus saling terhubung.

“Menata kota itu bukan soal menggusur, tapi menyambung kepentingan. Dari PKL, jemaah masjid, delman tunggang, hingga pedagang ritel, semua harus terkoneksi,” kata Deden.

Langkah yang diambil Pemkab Kuningan tidak hanya menyasar fisik kota, tapi juga pola pikir warganya. Salah satu tantangan besar adalah budaya malas berjalan kaki. Deden mengutip studi Stanford University yang menyebut Indonesia sebagai negara dengan rata-rata langkah kaki terendah di dunia: hanya 3.513 langkah per hari.

“Bandingkan dengan warga Tiongkok yang bisa sampai 6.189 langkah per hari. Ini berdampak pada kesehatan masyarakat kita,” ujarnya.

Deden menyebut bahwa pendekatan penataan kota juga merujuk pada hasil studi akademik dari alumni ITB asal Kuningan tentang koridor Jalan Siliwangi yang kini menjadi acuan penataan kawasan pusat kota.

Penerapan kebijakan dilakukan lewat Tim Terpadu lintas sektor. Salah satunya relokasi 364 PKL ke tiga titik Puspa, yaitu:

  • Puspa Siliwangi: 196 PKL
  • Puspa Langlangbuana: 59 PKL
  • Puspa Taman Kota: 109 PKL

Related posts

Ormas PSIB Kuningan Dicatut! Ketua: Gerbong Kosong!

Cikal

Setelah 10 Tahun WTP, Kini Kuningan “Tersandung” WDP

Cikal

Cegah Kasus Keracunan MBG, Wabup Ingatkan Kepala Sekolah

Ceng Pandi

Leave a Comment