Rute lalu lintas dan jalur delman pun diatur ulang. Delman hias dialihkan dari seputar Masjid Syiarul Islam ke samping Gedung Juang, untuk menjaga kenyamanan ibadah dan kebersihan. Selain itu, akses loading barang pertokoan juga dijaga dengan sistem buka-tutup jalan.
“Penutupan jalan bukan semata menutup akses, tapi membuka ruang baru: ruang publik, ruang pejalan kaki, dan ekonomi kreatif,” kata Deden.
Hasil awal penataan menunjukkan dampak positif: pusat kota lebih bersih, tumbuhnya komunitas ekonomi baru, hingga peningkatan PAD dari sektor parkir.
Namun tak semua berjalan mulus. Deden mengakui adanya dua tantangan:
- Keluhan pedagang pertokoan akibat penurunan kunjungan karena akses jalan ditutup.
- PKL yang belum terelokasi akibat keterbatasan ruang.
Sebagai solusinya, Pemda tengah menyiapkan:
- Jalur kendaraan pribadi di area Siliwangi,
- Zona loading kiri-kanan pertokoan,
- Penambahan lapak di Puspa Langlangbuana,
- Revitalisasi Pasar Rakyat Langlangbuana,
- Kampanye budaya jalan kaki,
- Dan sistem satu lapak untuk satu pedagang demi pemerataan.
“Proses ini panjang. Tapi kebijakan tidak boleh kaku. Harus bisa dievaluasi, disesuaikan, dan ditumbuhkan bersama. Ingat, Roma tidak dibangun dalam semalam,” tutup Deden. (ali)