KUNINGAN — Isu soal tabung gas elpiji 3 kg yang kurang takaran membuat masyarakat resah. Namun, hasil inspeksi mendadak (sidak) PT. Pertamina Patra Niaga bersama Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kuningan membuktikan hal sebaliknya: gas yang dijual di Kabupaten Kuningan justru lebih dari standar isi minimum.
Sidak dilakukan di SPBE PT. Adelya Permata pada Kamis (30/5), dipimpin Sales Branch Manager (SBM) Rayon II Cirebon, Aga Adrian Haitara bersama Kepala Dinas Kopdagperin Kuningan, Trisman Supriatna.
“Dari 100 sampel tabung yang kami uji, semuanya memenuhi bahkan melebihi standar isi 8 kilogram. Tidak ada yang kurang takaran,” ujar Aga.
Aga menegaskan, masyarakat tidak perlu panik menanggapi isu tabung gas yang beredar di daerah lain.
“Semua terukur. Kami lakukan penimbangan tabung kosong, lalu diisi, dan kembali ditimbang. Hasilnya konsisten di atas 8 kilo,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Trisman. Ia memastikan, dari hasil sidak tersebut, tidak ditemukan kecurangan.
“Kalau curang, pasti di bawah 8 kilo. Tapi ini malah lebih. Jadi insyaallah distribusi gas di Kuningan aman,” ujar Trisman.
Sidak serupa juga dilakukan di sejumlah SPBE lain di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), dan hasilnya tetap memuaskan.
Sales Area Manager Pertamina Cirebon, Rainier Axel Gultom, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pemantauan CCTV online secara real-time di seluruh SPBE untuk memastikan mutu dan kuantitas gas yang disalurkan.
“Kami juga membuka layanan pengaduan masyarakat melalui call center 135. Jadi bila ada keluhan atau kecurigaan, segera sampaikan. Kami tindaklanjuti,” ucap Rainier. (ali)
