SMPN 6 Kuningan Disulap Jadi Sekolah Rakyat, Mampukah Tuntas dalam Hitungan Minggu?

KUNINGAN – SMPN 6 Kuningan resmi ditunjuk sebagai salah satu lokasi rintisan Sekolah Rakyat, program unggulan pemerintah pusat yang menawarkan pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Pada Jumat, (12/9/2025) kemarin, Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., meninjau langsung kesiapan sekolah bersama jajaran pemerintah daerah. Hadir pula Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Penjabat Sekda Wahyu Hidayah, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Uu Kusmana, M.Si., serta Kepala Dinas Sosial Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd., M.H.

“Ini bukan sekedar sekolah, tetapi ikhtiar untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan inklusif dan berkarakter. SMPN 6 menjadi rintisan, sementara pembangunan permanen akan direncanakan di Desa Cikandang, Kecamatan Luragung. Semua percepatan didukung Kementerian PUPR,” ujar Bupati Dian.

Ia menegaskan seluruh pekerjaan harus tuntas sebelum akhir bulan. “Tidak boleh ada keterlambatan. Proses KBM siswa sementara dipindahkan ke SMPN 3 Kuningan agar tetap berjalan tanpa hambatan,” tambahnya.

Wakil Bupati Tuti menyebut program ini sebagai angin segar bagi warga Kuningan. “Anak-anak akan dibekali ilmu pengetahuan, karakter, hingga keterampilan hidup. Ini pemerataan akses pendidikan yang nyata,” katanya.

Penjabat Sekda Wahyu menegaskan komitmen penuh Pemkab dalam menyukseskan program gagasan Presiden Prabowo Subianto tersebut. “Kami akan memastikan sarana-prasarana, tenaga pendidik, hingga dukungan sosial berjalan maksimal,” tuturnya.

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat memberikan pendidikan gratis berasrama dari tingkat SD hingga SMA. Seluruh biaya, termasuk konsumsi dan kebutuhan dasar, ditanggung negara. Program ini dirancang dengan konsep multi-entry dan multi-exit, yang memungkinkan siswa masuk kapan saja dengan fokus pada karakter, keterampilan, dan nilai kebangsaan.

Langkah ini diyakini menjadi terobosan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus membuka harapan baru bagi generasi penerus dari keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Kuningan. (ali)