Srikandi Pemuda Pancasila Kuningan Lawan Pelecehan Seksual: “Kami Tak Akan Diam”

KUNINGAN – Maraknya kasus pelecehan seksual yang meresahkan di Kabupaten Kuningan mendapat sorotan tajam dari Srikandi DPC Pemuda Pancasila. Organisasi perempuan ini menyatakan keprihatinan mendalam dan menyatakan siap turun tangan dalam menangani persoalan yang dianggap sebagai darurat moral di daerah.

“Kuningan harus menjadi tempat yang aman dan bermartabat. Tidak boleh ada ruang sedikit pun bagi pelaku pelecehan seksual di masyarakat kita,” ujar Ketua Srikandi DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Kuningan, Maya Primayanti, Sabtu, 28 Desember 2024.

Menurut Maya, pelecehan seksual adalah pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Untuk itu, Srikandi DPC Pemuda Pancasila akan mengambil sejumlah langkah konkret:

1. Kampanye Edukasi Publik – Menyasar berbagai kalangan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya dan pencegahan pelecehan seksual.
2. Pendampingan Hukum untuk Korban – Menyediakan dukungan hukum bagi para penyintas agar mendapatkan keadilan dan perlindungan.
3. Kolaborasi Lintas Sektor – Bersinergi dengan pemerintah, aparat penegak hukum, dan komunitas lokal untuk membangun sistem perlindungan yang efektif.
4. Kanal Pengaduan Aman – Membuka akses laporan yang aman dan ramah korban, serta memastikan setiap aduan ditindaklanjuti secara serius.

“Kami tidak hanya bersuara, tetapi bertindak. Ini soal martabat dan keselamatan perempuan dan anak-anak di Kuningan,” tegas Maya.

Ia menyebut, langkah-langkah tersebut diperkuat dengan kerangka hukum seperti UU TPKS Nomor 12 Tahun 2022, UU PKDRT Nomor 23 Tahun 2004, dan UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu. Perubahan tidak datang dari diam, tetapi dari kesadaran kolektif dan aksi nyata,” ujar Maya menutup. (ali)