Koordinator Komunitas Thowaf Nahdliyin, Cak Imin, menyebut gerakan ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap negeri.
“Kita tidak hanya berdakwah soal moral, tapi juga soal lingkungan. Kebersihan adalah bagian dari iman,” tegasnya.
Dari sisi pengelolaan sampah, Koordinator Komunitas Jaga Kali, Prof. Selamat Hidayat, menambahkan bahwa sampah sebenarnya punya potensi ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Sampah organik bisa jadi pupuk, sampah plastik bisa didaur ulang jadi kerajinan. Tapi semua tergantung kesadaran kolektif masyarakat dan dukungan dari pemerintah,” jelasnya.
Peserta aksi berharap kegiatan ini bisa memantik kesadaran publik untuk menjaga kebersihan sungai. Sungai Cisanggarung, yang selama ini menjadi sumber air dan kehidupan, dinilai punya potensi besar sebagai kawasan wisata jika terus dijaga dan dikembangkan.
“Kami ingin Sungai Cisanggarung tak hanya bersih, tapi juga bisa jadi kebanggaan Kuningan,” kata salah satu relawan dari Yayasan Lengkang Wijaya. (ali)