JAKARTA – Ribuan pekerja terdampak PHK dan angkatan kerja baru dilepas langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, M.Si, di Lapangan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Namun, yang tak kalah mencuri perhatian dari acara yang sarat pesan sosial ini adalah penampilan tiga siswi SMPN 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Tari kontemporer bertajuk “Nadirasa”, yang dibawakan Bilqis Miladia Nur, Dewi Tryani Ayuning Tyasa, dan Nalya Ratu Shivana, menjadi simbolik dalam membingkai acara dengan semangat kebersamaan dan refleksi atas dinamika kehidupan.
“Tarian ini menggambarkan denyut kehidupan dalam pesta sedekah bumi, suka cita yang berubah jadi kerusakan karena keserakahan. Tapi dari syukur, jiwa kembali menari damai.” demikian pengantar makna tarian yang ditulis oleh tim kreatif SMPN 1 Cilimus.
Tari tersebut merupakan hasil karya kolaboratif. Koreografi digarap oleh Reza Triameliani, S.Sn, sementara musik digubah Yosef Yogi Anjaeni, S.Pd, dan Saepul Nuriman, S.Pd. “Nadirasa” menjadi interpretasi artistik atas pesan sosial: tentang bagaimana rasa memiliki dan memberi menjadi kunci harmoni sosial.
Kehadiran mereka bukan tanpa cerita. Penampilan di hadapan Kapolri adalah realisasi dari janji Penasihat Kapolri, Andi Gani Nena Wea, yang sebelumnya sempat menyaksikan aksi mereka dalam pembukaan Bupati Cup 2025 di Kuningan pekan lalu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Gani Nena Wea. Ini kesempatan luar biasa untuk anak-anak kami bisa tampil di panggung nasional, di depan Kapolri pula,” ujar Kepala SMPN 1 Cilimus, Hj. Ida Nurhaeda, M.Pd, yang turut hadir mendampingi.
Bagi para siswi, momen ini bukan hanya soal menari, tapi tentang membawakan pesan daerah dari kaki Gunung Ciremai ke jantung ibu kota. Dalam langkah-langkah mereka, tersirat harapan agar masyarakat kembali ke nilai yang murni: memberi, bukan hanya memiliki. (ali)
