KUNINGAN – Untuk kedua kalinya dalam waktu berdekatan, nomor WhatsApp milik Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, diretas. Kali ini, si peretas menyusupkan file APK bertajuk undangan pernikahan kepada sejumlah kontak Bupati, memancing korban untuk mengunduh aplikasi jahat.
“Saya mohon maaf jika ada rekan-rekan yang merasa terganggu akibat peretasan ini. Terus terang, saya sendiri tidak tahu persis bagaimana kejadian itu bisa terjadi sampai dua kali. Namun, alhamdulillah, teman-teman dari Diskominfo dan para ahli TI sudah melakukan penanganan,” ujar Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, menanggapi insiden peretasan akun WhatsApp miliknya, Kamis (31/7/2025).
Serangan itu, menurut Bupati, sempat menyebabkan kekacauan kecil di lingkaran terdekatnya, bahkan menjalar ke pejabat tingkat provinsi. “Beberapa kawan di pusat, Pak Gubernur, dan juga para bupati lain juga kena hal yang sama,” tuturnya.
Saat ini, ponsel Bupati telah diperiksa oleh tim IT internal. Ada dua opsi yang sedang dipertimbangkan yaitu ganti nomor atau ganti perangkat sepenuhnya. “Barangkali virus atau perangkat jahat itu masih tersembunyi,” katanya.
Namun, Bupati Dian mengaku akan mengikuti saran dari tim ahli keamanan siber yang menangani kasus tersebut.
Serangan ini menambah panjang daftar peretasan terhadap pejabat publik melalui aplikasi perpesanan. Modusnya berulang, sebuah file APK dikirim melalui WhatsApp, menyamar sebagai undangan pernikahan atau dokumen penting. Sekali diklik, file itu menyedot data dan mengambil alih kendali akun.
Bupati menyatakan akan meningkatkan kewaspadaan dan mengajak masyarakat lebih berhati-hati menerima pesan mencurigakan. “Teman-teman di Diskominfo dan ahli IT juga sudah bergerak cepat menanganinya,” tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dan tidak menanggapi pesan mencurigakan yang mengatasnamakan dirinya, terutama dalam bentuk file APK atau permintaan tertentu melalui aplikasi pesan. (ali)
