“BTB menjadi representasi langsung dari BAZNAS saat terjadi bencana. Maka penting bagi relawan untuk memiliki kemampuan, pengetahuan, dan kesigapan dalam merespons bencana,” tegasnya.
Menurutnya, BTB menjadi garda terdepan yang harus siap melakukan asesmen dan aksi di lapangan. Karena tugasnya sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, para relawan harus siap dan mampu berkolaborasi dengan instansi terkait seperti BPBD.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana. Tanpa peningkatan kapasitas, potensi dampak bencana bisa menjadi lebih besar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, keberadaan BTB sangat membantu proses penanganan bencana di Kabupaten Kuningan.
“Kami sangat terbantu dengan keberadaan relawan BTB ini. Apalagi penanganan bencana membutuhkan sistem komando dan personil yang memadai. Kami juga berencana menyelenggarakan pelatihan lanjutan yang lebih teknis dengan narasumber ahli di bidangnya,” ungkapnya. (Icu)