KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama jajaran Polri, Badan Pusat Statistik (BPS), Perum Bulog, dan perwakilan kelompok tani menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Panen Raya Jagung Kuartal III serta rencana luas tanam Kuartal IV.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Rupatama Polres Kuningan, pada akhir pekan lalu itu, menjadi langkah strategis untuk meneguhkan posisi Kuningan sebagai daerah penyangga ketahanan pangan nasional.
Rakor dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Wakapolres Kuningan, Kompol Deny Rahmanto, perwakilan BPS, Bulog, serta puluhan petani dari berbagai kecamatan.
Wakapolres Kuningan, Kompol Deny Rahmanto, menyampaikan kesiapan distribusi bibit jagung. “Sebanyak 15 ton bibit jagung siap didistribusikan ke setiap kecamatan dan kelompok tani. Kami bersama Diskatan akan terus mengawal distribusi agar tepat sasaran. Terima kasih kepada para petani atas dedikasi dan semangatnya,” ujarnya.
Sementara, Dr. Wahyu Hidayah menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan. “Hari ini kita tidak hanya bicara panen, tapi juga memastikan keberlanjutan tanam ke depan. Musim kemarau basah ini harus dimanfaatkan. Jangan ada lahan yang menganggur. Pemerintah hadir, petani bergerak, hasilnya untuk kita semua,” tegasnya.
Bagi Wahyu, Kuningan harus menjadi pemain utama, bukan penonton, dalam ketahanan pangan nasional. Pemerintah bersama Polri, Bulog, dan BPS siap mengawal mulai dari tanam sampai serap hasil.
Masih ditempat yang sama, Kepala BPS Kabupaten Kuningan, Urip Sugeng Santoso, menegaskan peran data akurat dalam mendukung kebijakan pangan. Petugas BPS secara rutin memantau perkembangan tanaman jagung berbasis rumah tangga di 15 kecamatan untuk memastikan perhitungan produksi yang presisi.
Sementara itu, perwakilan Perum Bulog Cabang Cirebon, Windu, menyatakan kesiapan menyerap langsung hasil panen petani. “Harga jagung ditetapkan Rp5.500/kg untuk kadar air 18–20% dan Rp6.400/kg untuk kadar air 14%. Petani cukup mengemas ke karung baru 50 kg, kami yang akan menjemput. Kami juga membuka peluang kemitraan dengan pengusaha dryer untuk meningkatkan kualitas jagung,” terangnya.
Rakor ini menegaskan bahwa keberhasilan panen raya dan perluasan tanam jagung di Kuartal IV adalah hasil sinergi multipihak. Dengan kolaborasi yang solid, Kuningan optimis memperkuat perannya sebagai lumbung jagung nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. (ali)
