KUNINGAN – Seorang Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di salah satu kecamatan di Kabupaten Kuningan diduga menjadi korban pelecehan seksual dengan kekerasan yang dilakukan oleh rekannya sesama penyelenggara pemilu.
Peristiwa itu dilaporkan terjadi saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) KPU Kabupaten Kuningan yang berlangsung di salah satu hotel di wilayah Kuningan, pada Minggu pagi (20/10). Korban melaporkan kasus ini ke Polres Kuningan pada Selasa sore (22/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula ketika pelaku, berinisial N, menghubungi korban lewat pesan WhatsApp untuk meminjam sisir dan parfum. Saat korban hendak menyerahkan barang tersebut, pelaku justru memaksa masuk ke kamar korban, mengunci pintu, dan melakukan tindakan pelecehan.
Korban sempat melakukan perlawanan dan akhirnya berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sambil terus berteriak meminta pertolongan.
Pihak KPU Kabupaten Kuningan membenarkan adanya insiden tersebut. Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kuningan, Maman Sudiaman, menjelaskan bahwa setelah mendapat aduan dari korban, pihaknya langsung melakukan klarifikasi pada Senin (21/10).
“Kejadian ini berlangsung saat akan dilakukan penutupan Bimtek. Kami langsung menindaklanjuti dengan memanggil korban untuk dimintai keterangan secara utuh. Pada sore harinya, kami juga meminta klarifikasi dari terduga pelaku,” ujar Maman saat dikonfirmasi pada Rabu (23/10).
Dalam proses klarifikasi internal, terduga pelaku N mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf meski belum langsung kepada korban. Ia juga menyatakan bersedia mengundurkan diri dari jabatannya.
“Karena sudah mengakui kesalahan dan menyatakan mengundurkan diri, proses internal kami tutup. Yang bersangkutan tidak akan bisa lagi mengikuti seleksi sebagai penyelenggara pemilu. Fokus kami sekarang adalah mendampingi korban untuk pemulihan psikologisnya,” tambah Maman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan saat ini tengah melakukan penanganan lebih lanjut. (ali)
