KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan menggandeng Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat dalam upaya memperkuat pemahaman kependudukan dan keluarga berencana di kalangan pelajar. Lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berlangsung di Ruang Rapat Linggajati Setda Kuningan, program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Kampus Siaga Kependudukan (KSK) resmi dijalankan.
Sebanyak 39 SMP, 26 SMA/SMK, dan 4 perguruan tinggi ditunjuk sebagai pilot project integrasi materi kependudukan dalam kurikulum pendidikan formal.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPKBP3A), Uca Soemantri, menyebut bahwa pendidikan kependudukan penting untuk membekali siswa sebagai calon orang tua masa depan.
“Mereka adalah calon ayah dan ibu, maka pengetahuan tentang keluarga berencana dan pola asuh harus ditanamkan sejak dini,” ujar Uca.
Program ini juga didesain sebagai intervensi strategis untuk mencegah stunting dan mendorong lahirnya generasi sehat dan berdaya saing.